ATHENA, Exposenews.id – Yunani masih bergulat dengan bencana kebakaran hutan dahsyat yang meluas hingga Minggu (27/7/2025). Media pemerintah bahkan melaporkan separuh Pulau Kythera sudah hangus jadi abu! Meski sebagian besar api berhasil ditaklukkan, beberapa wilayah masih siaga tinggi.
Kobaran Api Tak Kenal Lelah
Petugas pemadam kebakaran mengungkapkan, dalam 24 jam terakhir muncul 55 titik api baru. Tim berhasil mengendalikan 50 titik, tapi lima lokasi besar masih jadi medan pertempuran. Kawasan Peloponnesos, Pulau Evia, Kythera, dan Kreta jadi sorotan utama hingga Minggu malam.
“Hari ini akan sangat menantang karena risiko kebakaran masih sangat tinggi di hampir seluruh wilayah,” tegas Vassilis Vathrakogiannis, juru bicara dinas pemadam kebakaran Yunani. Namun, dia optimis situasi mulai membaik. Angin kencang yang sebelumnya memicu api menjalar kini mereda di beberapa daerah.
Pulau Kythera: Separuh Wilayah Jadi Abu
Kythera, pulau eksotis dengan 3.600 penduduk, jadi salah satu korban terparah. “Separuh pulau sudah hancur. Rumah-rumah dan kebun zaitun lenyap,” ungkap Wakil Wali Kota Kythera, Giorgos Komninos, kepada ERT News. Meski api masih berkobar, upaya pemadaman mulai menunjukkan hasil.
Tim gabungan dikerahkan dengan tiga helikopter dan dua pesawat pemadam. Kebakaran di Kythera meledak sejak Sabtu (26/7/2025), memaksa evakuasi warga dan turis dari pantai wisata. Pemerintah setempat buru-buru mengajukan status darurat untuk mempercepat bantuan. Pulau ini pernah dilanda api besar pada 2017, dan kini sejarah terulang.
Evia dan Kreta: Nasib Serupa
Pulau Evia juga jadi hotspot kebakaran sepanjang Minggu. Api melahap hutan dan membunuh ribuan hewan ternak. Beberapa desa mengalami pemadaman listrik dan air akibat infrastruktur rusak. Sementara di Kreta, kebakaran sejak Sabtu akhirnya berhasil dikendalikan.
Di Kryoneri, utara Athena, polisi siaga ekstra karena kekhawatiran penjarahan rumah kosong. Warga mengungsi sejak kebakaran melanda akhir pekan lalu.
Bantuan Internasional Berdatangan
Yunani tak bisa sendirian. Pemerintah meminta bantuan internasional, dan dua pesawat pemadam dari Italia dijadwalkan tiba Minggu ini. Tim dari Republik Ceko sudah turun langsung ke lokasi.
Hingga Senin (28/7/2025), enam wilayah masih berstatus risiko kebakaran ekstrem. PM Kyriakos Mitsotakis berjanji bakal membantu korban. “Siapa pun yang kehilangan harta, negara akan berdiri di samping mereka,” tulisnya di media sosial. Dia juga memuji kerja keras petugas pemadam yang berjuang tanpa lelah.
Gelombang Panas vs Perubahan Iklim
Yunani sedang dihajar gelombang panas ekstrem seminggu terakhir. Suhu di banyak daerah tembus 40°C lebih! Rekor tertinggi tercatat di Amfilohia (45,2°C) pada Sabtu, sedangkan Minggu suhu di Thiva mencapai 42,4°C. Badan meteorologi memperkirakan suhu akan turun mulai Senin.
Ini bukan kali pertama Yunani terbakar. Juni lalu, Pulau Chios kehilangan 4.700 hektar lahan. Awal Juli, Kreta juga evakuasi 5.000 warga karena kebakaran.
Peringatan Pakar Iklim
Para ahli mengingatkan, gelombang panas makin sering dan intens akibat perubahan iklim. Musim kebakaran hutan jadi lebih panjang dan merusak. “Ini bukan lagi fenomena alam biasa, tapi krisis iklim yang nyata,” tegas seorang klimatolog.
Yunani masih harus waspada. Api mungkin redup, tapi ancaman tetap membara.