Berita  

Kapal Pengangkut Beras Bantuan Karam Usai Tabrak Karang di Laut Raas Sumenep

SUMENEP, Exposenews.id – Sebuah kapal pengangkut beras bantuan untuk warga Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menabrak karang dan karam pada Rabu (30/7/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Peristiwa ini terjadi di perairan berjarak satu jam pelayaran dari Pelabuhan Raas. Kapal tersebut mengangkut 27 ton beras yang seharusnya menjadi bantuan bagi warga setempat.

Petugas mengidentifikasi kapal tersebut sebagai Kapal Layar Motor (KLM) Sepudi Indah GT.17 No. 949/Lc. Kapal ini membawa muatan beras untuk didistribusikan kepada warga penerima bantuan di Pulau Raas. Namun, nasib malang membuat kapal kandas di perairan berkarang.

Wahid Hasyim Asy’ari, Kepala Wilayah Kerja (Kawilker) Pelabuhan Raas, menegaskan seluruh awak kapal selamat. “Alhamdulillah semua ABK dan nahkoda selamat. Tidak ada korban jiwa,” ujar Wahid saat konfirmasi pada Rabu (30/7/2025).

Tabrakan dengan karang menyebabkan lambung kapal bocor. Air laut kemudian membanjiri ruang muatan dan merendam sebagian beras. Kapal ini sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Kalianget pada Selasa sore pukul 15.00 WIB dan sempat singgah di Pelabuhan Desa Sokaramme, Pulau Sepudi.

Nahkoda bersama dua ABK, yaitu Kusar, Sugeng, dan Mahur, memutuskan bermalam di Pelabuhan Sepudi. Mereka menghindari pelayaran malam hari karena kapal membawa muatan penuh. Namun, meski sudah berhati-hati, kecelakaan tetap terjadi.

Kapal melanjutkan perjalanan ke Pulau Raas pada pukul 05.00 WIB keesokan harinya. Dua jam kemudian, kapal menabrak karang dan karam di perairan dekat Raas. Wahid menjelaskan lokasi tersebut memang memiliki gugusan karang dangkal yang berbahaya. “Cuaca pagi yang berkabut mungkin membatasi pandangan nahkoda,” jelasnya.

Kapal hanya mengangkut beras tanpa penumpang atau barang lainnya. “Muatan kapal hanya beras. Tidak ada penumpang umum maupun barang lainnya,” tambah Wahid.

Tim evakuasi segera bergerak untuk menyelamatkan muatan. Nelayan, petugas pelabuhan, dan anggota TNI bekerja sama memindahkan beras yang masih bisa diselamatkan. “Kami sudah berhasil membawa lima ton beras ke Raas. Sisanya masih dalam proses evakuasi,” kata Wahid.

Kondisi kapal saat ini masih mengapung sebagian, tetapi mengalami kerusakan parah. Wahid berharap kapal bisa diselamatkan, namun prioritas utama adalah menyelamatkan sisa beras sebelum rusak total.

Warga Raas yang menanti bantuan tentu kecewa dengan kejadian ini. Namun mereka bersyukur tidak ada korban jiwa. Proses evakuasi masih terus berlangsung dengan semangat gotong royong. Semoga distribusi bantuan bisa segera kembali lancar.

Exit mobile version