Exposenews.id, MANADO – Shalom dan selamat hari Minggu. Mari kita renungkan kebenaran firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 25:1-2 yang berkata:
(1) Tiga hari sesudah tiba di propinsi itu berangkatlah Festus dari Kaisarea ke Yerusalem.
(2) Di situ imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi yang terkemuka datang menghadap dia dan menyampaikan dakwaan terhadap Paulus.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, pergantian pemimpin dalam sebuah organisasi merupakan hal yang biasa terjadi. Tugas dan jabatan yang dijalankan oleh seorang pejabat tidak selamanya akan tetap dipegang atau dijabat.
Demikian juga jabatan yang dipegang oleh Feliks sebagai Gubernur Provinsi Yudea yang ibu kotanya Kaisarea. Ia digantikan oleh Perkius Festus yang dalam awal pemerintahannya mengambil hati orang Yahudi, dengan membiarkan Paulus tetap dalam penjara (pasal 24:27).
Perkius Festus berbeda dengan Feliks yang sudah menguasai keadaan di Provinsi Yudea. Perkius Festus sebagai Gubernur yang baru, masih perlu mengenal dan mencari tahu karakteristik orang Yahudi dengan segala ajaran dan tradisinya.
Karena itu setelah tiga hari tiba di Kaisarea, Festus langsung berkunjung ke Yerusalem. Dalam kunjungannya ke Yerusalem, imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi terkemuka menghadap dia dan menyampaikan dakwaan terhadap Paulus.
Namun dari dakwaan yang mereka sampaikan ternyata Perkius Festus mendapatkan fakta baru bahwa dakwaan yang sebenarnya bukan karena Paulus menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia (pasal 24:5-6). melainkan karena persoalan agama. Terutama tentang seorang yang bernama Yesus Kristus yang menurut orang Yahudi sudah mati sedangkan Paulus mengatakan dengan pasti bahwa la hidup (pasal 25:18-19).
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, firman Tuhan yang kita renungkan hari ini, mengajarkan kita agar tidak cepat menuduh (mendakwa) seseorang untuk suatu persoalan yang belum jelas. Sebab ada banyak kenyataan di sekitar kita, termasuk dalam keluarga kita bahwa sering ada orang yang menjadi korban karena tuduhan yang tidak benar.
Oleh sebab itu, melalui Firman ini kita diajak untuk meneliti, menimbang dengan benar untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah-masaiah yang dihadapi. Baik di rumah kita maupun di tengah jemaat dan masyarakat. Amin.
(Renungan Harian Keluarga)