Exposenews.id, MANADO – 107 sukarelawan pegawai Kementerian Keuangan turun mengajar ke sekolah-sekolah di Kota Manado, dalam kegiatan Kemenkeu Mengajar ke-9 (KM9), kemarin. Mereka mendatangi SMA Negeri 4 Manado, SMA Negeri 8 Manado, SMAS Dian Harapan Manado (SDH), SMP Negeri 1 Manado, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Manado, dan SMP Pax Christi Manado.
Adapun materi yang disampaikan kepada para siswa meliputi pengenalan APBN dan keuangan negara; organisasi dan profesi di Kemenkeu; motivasi untuk berkontribusi kepada negeri; serta cinta tanah air, dan gotong royong. “Materi yang disampaikan para sukarelawan pengajar berfokus pada APBN dan fiskal. Peran dan manfaat APBN dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk membiayai pembangunan, fasilitas umum, dan proyek strategis nasional,,” ujar Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Sulawesi Utara, Hari Utomo, dalam sambutannya saat membuka KM9 di SDH, Kelurahan Ranotana, Sario, Manado.
Hari menjelaskan, selain materi tentang literasi keuangan negara, KM9 berfokus pada menanamkan semangat cinta negeri kepada generasi muda serta membangun interaksi yang positif dan inspiratif antara para relawan pengajar dengan para siswa. “Melalui berbagai kegiatan edukatif yang menarik dan menyenangkan, KM9 diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang berkesan dan membuka wawasan para siswa terhadap dunia keuangan dan pembangunan bangsa,” jelasnya.
Kepala Seksi PPA II A Ditjen Perbendaharaan Sulut, Imam Tri Wibowo, mengatakan karena sifatnya sukarela, maka kegiatan ini tidak menggunakan dana APBN. Sumber pendanaan kegiatan, ujarnya, berasal dari para relawan, baik dari uang pribadi maupun dari kreativitas para relawan dalam mengumpulkan dana melalui penjualan merchandise yang ditawarkan kepada para pegawai Kementerian Keuangan sendiri.
“Para sukarelawan merupakan pegawai Kementerian Keuangan yang bertugas di seluruh pelosok negeri,” ucap Imam.
Menurutnya, Kemenkeu Mengajar merupakan sebuah program yang bersifat sukarela yang digelar sejak tahun 2016 dan menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Oeang Republik Indonesia. “Pada tahun 2019, kegiatan ini menjadi program kerelawanan ASN pertama di Indonesia yang mendapatkan rekor MURI,” kata Imam.
(RTG)