Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Setelah kemarin ditunda, program bantuan subsidi upah (BSU) Rp600 ribu untuk pekerja non-PNS dan BUMN bergaji di bawah Rp5 juta diluncurkan. Peluncuran program bantuan subsidi upah/gaji ini dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan dengan tamu undangan sebagian hadir fisik dan sebagian lagi virtual.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Manado Hendrayanto menuturkan BPJAMSOSTEK berperan mengirimkan data tenaga kerja gaji di bawah Rp5 juta ke kementerian. Kemudian tenaga kerja yang sudah divalidasi akan menerima bantuan tersebut melalui bank himbara.
“Peserta aktif bekerja mendapatkan bantuan Rp600ribu selama empat bulan, yang penting upah mereka di bawah Rp5 juta, dan bukan ASN atau BUMN,” kata Hendrayanto seusai penyerahan BSU di command center Kantor Gubernur Sulut, hari ini.
Dijelaskan Hendrayanto bahwa sekitar 78.000 rekening pekerja di Sulut yang didaftarkan untuk divalidasi datanya. Namun pihaknya tidak mengetahui berapa pekerja yang dinyatakan menerima BSU tersebut.
Selain itu, lanjutnya, BPJAMSOSTEK masih menunggu bagi peserta lainnya yang hendak mendaftar hingga akhir Agustus nanti.
“Karena masih ada yang terkendala belum punya nomor rekening,” paparnya.
Kata dia, ada kemungkinan juga akan diperpanjang hingga pertengahan September sesuai dengan apa yang dikatakan menteri tadi.
Salah seorang pegawai Smart Store Manado, Bella Sipayung senang sudah menerima BSU tersebut. Kata Bella, BSU ini untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sangat membantu sekali untuk kebutuhan sehari-hari saya,” ujar Bella.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menuturkan ada 15,7 juta pekerja yang menerima BSU. “Dari bantuan yang sudah ada hari ini kita lengkapi lagi yang namanya tambahan subsidi gaji totalnya 15,7 juta pekerja diberikan Rp 2,4 juta. Ini memang diberikan kepada para pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan,” kata Jokowi.
Dalam program ini totalnya akan diberikan kepada 15,7 juta pekerja. Untuk hari ini atau tahap awal diberikan kepada 2,5 juta pekerja. Targetnya September 2020 seluruh pekerja yang sudah terdata sudah ditransfer bantuan tersebut.
Bantuan subsidi upah ini diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama yang sudah ditransfer hari ini diberikan sebesar Rp 1,2 juta.
“Kita harapkan yang 2,5 juta orang ini ada yang menerimanya hari ini dan mungkin mundur besok. Karena jumlahnya ini jutaan,” ucapnya.
Untuk data pekerja penerima sendiri diambil dari BPJS Ketenagakerjaan. Pekerja yang masuk data adalah dari pemberi kerja yang rutin membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan hingga Juni 2020. (RTG)