Tekanan Darah di Atas 140 Tidak Diizinkan Terima Vaksin

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey terpaksa tidak dapat menerima suntikan vaksin covid-19 dikarenakan tekanan darahnya sedang tinggi. Gubernur pun harus menunggu beberapa waktu ke depan untuk penjadwalan ulang pemberian vaksin tersebut.

“Saya masih harus menunggu satu minggu untuk dijadwalkan lagi mendapatkan vaksin,” ungkap Olly, Jumat (15/1) pagi tadi.

Selain Olly, sejumlah pejabat Forkopimda Sulut juga harus menunda keinginannya untuk divaksin. Pejabat itu di antaranya Wakapolda Sulut Brigjen Pol Rudi Darmoko dan Danlantamal VIII Brigjen TNI (Mar) Donar Philip Rompas.

Menanggapi penundaan ini, Jubir Satgas Penanganan Covid Sulut, dr Steaven Dandel, membenarkan seseorang yang tekanan darahnya sedang tinggi tidak bisa menerima vaksin. Sebab bila dipaksakan untuk disuntik vaksin, dapat berimbas kepada serangan jantung maupun stroke.

“Paling maksimal itu batas atasnya 140,” jelas Dandel.

Menurut Dandel, selain tekanan darah, calon penerima vaksin harus melewati meja kedua untuk menjawab 16 pertanyaan soal kesehatan pribadinya. Bila pertanyaannya sedang atau pernah dialami calon penerima vaksin, maka dia tak dapat menerima vaksin

“Jadi kondisi medis tidak bisa dibuat-buat ya karena sudah diukur menggunakan alat medis yang ada. Calon penerima vaksin juga bisa menunjukkan hasil laboraturium jika sedang atau pernah menderita penyakit tertentu. Bila dia tidak lolos, maka akan dijadwalkan kembali sampai parameter medisnya sesuai,” terangnya kepada wartawan.

Kata Dandel, pemerintah pusat memberikan waktu sampai dengan 15 bulan ke depan untuk penyelesaian vaksin. Karena itu pihaknya tidak mau buru-buru menjadwalkan ulang calon penerima yang tertunda akibat kondisi medisnya tak sesuai harapan.

Ditambahkannya bahwa selanjutnya vaksin akan diberikan kepada sumber daya manusia kesehatan (SDMK) di Sulut, yang dimulai dari Manado dan Tomohon. Untuk kabupaten kota lainnya, dia mengaku masih menunggu pengiriman vaksin dari pusat.

“Kurang lebih 10-12 hari ke depan baru dikirimkan,” katanya.

Pelayanan vaksin akan dilakukan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Di mana jumlahnya sekitar 240 fasyankes.

(RTG)