Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah merekomendasikan vaksin AstraZeneca untuk digunakan setelah sempat menunda distribusi karena kehati-hatian. Hal ini berkaitan dengan laporan kasus pembekuan darah di Eropa.
“Manfaat pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca lebih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan, sehingga vaksin COVID-19 AstraZeneca dapat mulai digunakan,” tulis BPOM seperti dilansir detikcom, Jumat (19/3/2021).
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut pendistribusian vaksin AstraZeneca akan dimulai sejak pekan depan.
“InsyaAllah rencananya minggu depan akan kita mulai distribusi dan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca,” kata Budi dalam keterangan live konferensi pers melalui kanal YouTube Perekonomian RI, Jumat (19/3/2021).
Di sisi lain, Menkes Budi juga menyinggung perihal sertifikat vaksinasi untuk kegiatan publik. Menurutnya, kebijakan ini akan memperhatikan pedoman dari Pusat dan Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC)
“CDC sudah guideline cukup lengkap. Transportasi, acara konser, berbasis sertifikat vaksinasi ini. Nanti begitu jumlahnya sudah cukup banyak, kita sekarang sudah mulai mempersiapkan protokol kesehatan baru untuk masing-masing aktivitas ini, gunanya nanti akan kesana,” lanjutnya.
Indonesia diketahui sudah mengantongi 1,1 juta vaksin AstraZeneca yang didapat dari kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility.
(RTG)