Bertambah Banyak dan Jangan Berkurang! 

banner 120x600

Exposenews.id, MANADO – Shalom. Mari kita renungkan bersama firman Tuhan dalam Yeremia 29:6 yang berkata:

ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang!

Keluarga Kristen yang dikasihi oleh Tuhan Yesus, realitas yang ada saat ini, berhubungan dengan statistik gereja, orang Kristen semakin berkurang dari segi jumlah. Penyebabnya antara lain: angka kematian lebih tinggi dari kelahiran.

Warga gereja yang menopang program pemerintah yakni Keluarga Berencana (KB) dengan slogan: Dua Anak Cukup . Di pihak lain ada orang yang memilih untuk tidak kawin karena rutinitas kerja dan alasan lainnya.

Ada keluarga yang bersepakat untuk memiliki anak satu atau dua saja dengan alasan ekonomi (tidak cukup, kebutuhan semakin tinggi) dan karena kesibukan kerja. Selain itu persoalan dan masalah rumah tangga menjadi salah satu alasan yang menghambat untuk memiliki anak lebih dari dua.

Sebagai pertimbangan, data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri mencatat penduduk Sulawesi Utara yang beragama Kristen sebanyak 1,67 juta jiwa pada tahun 2021 dari total penduduk yang mencapai 2,66 juta jiwa, yakni 62,98%.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan! Firman Tuhan saat ini, Yeremia menegaskan kepada umat dalam pembuangan, ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang!

Maksud dan tujuan perintah ini agar keturunan Israel menjadi banyak di negeri asing, maka mereka harus kawin. Mencari isteri dan suami bagi anak-anak mereka menunjukkan bahwa umat berusaha untuk tetap menjaga keturunan mereka dengan tidak kawin campur (sinkritisme) dengan bangsa Babel. Mereka hidup dalam sosialita (bergaul) namun tetap komitmen menjaga kemurnian hidup sebagai bangsa pilihan.

Dengan membangun keluarga, secara kuantitas (jumlah) mereka semakin banyak dengan ketambahan anggota dan itu merupakan kekuatan sehingga dapat mewujudkan misi Allah dan mereka menjadi berkat bagi bangsa lain. Generasi tua akan digantikan oleh yang muda, regenerasi terjadi untuk menjalankan peran sebagai umat pilihan yang membawa berkat bagi kehidupan.

Keluarga kristen yang dikasihi dan disingkirkan Tuhan! Firman Tuhan saat ini mengajak kita menjadi gereja agar terus bertumbuh secara kualitas (iman yang menghasilkan buah) dan kuantitas (segi jumlah). Inilah keberhasilan gereja yang harus terus menerus diperjuangkan dalam pelayanan. Maka menjadi tugas dan tanggung jawab gereja untuk mempersiapkan pernikahan anak-anak yang matang sehingga terbentuk keluarga kristen yang benar-benar berkualitas dan matang.

Siap dari segi iman dan ekonomi dalam menyambut anugerah terindah dari Tuhan yaitu anak. Berapapun anak yang Tuhan berikan, sesuai dengan kesepakatan orang tua, keluarga yang berkualitas akan mampu mencintai, mendidik dan memberikan fasilitas untuk masa depan mereka.

Kita ingat slogan masa lampau: banyak anak banyak rejeki . Sebab yang terjadi saat ini, banyak pernikahan yang tidak dipersiapkan dengan matang, karena kecelakaan pergaulan (hamil di luar nikah), dan pernikahan dini sehingga kelahiran anak tidak dipersiapkan dengan baik (kesepakatan suami istri).

Juga dampak dari hal itu, perceraian sering terjadi. Akibatnya anak putus sekolah, kehilangan cinta dan sayang bahkan masa depan mereka terancam. Selain itu, dampaknya pada penambahan anggota keluarga, dimana mereka memilih untuk memiliki anak satu atau dua. Maka pergumulan gereja saat ini, kita tidak bertambah tapi justru berkurang seiring berjalannya waktu. Amin.

(Renungan Harian Keluarga)