Exposenews.id, MANADO – Firman Tuhan untuk kita renungkan bersama terdapat dalam Mazmur 104:6-9 yang berkata:
(6) Dengan samudera raya Engkau telah menyelubunginya; air telah naik melampaui gunung-gunung.
(7) Terhadap hardik-Mu air itu melarikan diri, lari kebingungan terhadap suara guntur-Mu,
(8) naik gunung, turun lembah ke tempat yang Kautetapkan bagi mereka.
(9) Batas Kautentukan, takkan mereka lewati, takkan kembali mereka menyelubungi bumi.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, mengalami kemahakuasaan Tuhan tidak hanya sebatas perjumpaan di dalam liturgi ibadah saja, namun lewat berbagai peristiwa alam, kita juga mampu melihat akan kemahakuasaan-Nya. Tuhan Allah yang Maha Kuasa itu memberikan “pesan” kepada kita lewat kondisi alam.
Seperti sebuah kesaksian seorang yang mengalami kondisi sakit yang cukup parah sehingga harus dirawat di rumah sakit sekian lamanya. Kondisi ini membuat ia mulai ragu, cemas dan kehilangan harapan untuk hidup.
Ia mulai berhenti makan dan minum, demikian juga ia mengambil sikap untuk “mogok” minum obat. Tapi kondisi ini kemudian berubah, saat suatu pagi ketika ia bangun.
Ia melihat dari jendela kamar rumah sakit di mana ia dirawat, bertengger seekor burung pipit. Peristiwa ini mengingatkan ia akan syair nyanyian rohani: “burung pipit yang kecil dikasihi Tuhan”. Hal ini akhirnya melahirkan keyakinan dalam dirinya bahwa ia juga dikasihi Tuhan Allah.
Cerita ini hendak menyampaikan bahwa alam ciptaan membantu manusia untuk menemukan wajah Tuhan Allah. Karena dalam alam ciptaan-Nya, Ia juga Allah hadir.
Firman yang kita baca hari ini, pemazmur melihat bagaimana Tuhan Allah yang ia sembah berkuasa atas alam semesta. Lihatlah bagaimana Ia berkuasa atas samudera raya, air, guntur, gunung, lembah dan memberikan batas samudera.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, terkadang keterbatasan pandangan dan pikiran kita manusia telah meragukan keberadaan Tuhan Allah dalam hidup ini. Sering Ia dianggap tidak ada lagi. Tuhan Allah oleh sebagian manusia dinilai telah gagal karena berbagai persoalan yang muncul di dunia.
Penderitaan, bencana, sakit-penyakit yang muncul dinilai sebagai bentuk ketidakmampuan-Nya. Namun oleh pemazmur, Tuhan Allah memiliki kekuasaan yang sungguh luar biasa.
Pemazmur mengungkapkan bagaimana alam tunduk pada suara-Nya, sehingga memberikan keyakinan bahwa segala masalah dan persoalan kita pun bisa tunduk di dalam kuasa Tuhan Allah. Olehnya sebagai orang Kristen kita harus tetap yakin dan tidak meragukan keberadaan dan kemahakuasaan Tuhan Allah. Sebagaimana Yesus Kristus berkata, “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:20) Amin.
(Renungan Harian Keluarga)