Sabar dalam Kepastian dan Menghidupkan

Ilustrasi
banner 120x600

Exposenews.id, Manado – Firman Tuhan hari ini diambil dalam Pengkhotbah 11:1 yang berkata “Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.”

Sahabat yang diberkati Tuhan, seperti orang Eropa, makanan pokok orang Israel adalah roti. Ini tentu berbeda dengan kita orang Indonesia dan sebagian orang-orang Asia lainnya, di mana makanan pokok kita adalah nasi.

Nasi berasal dari beras, dan beras berasal dari padi. Biji padi itulah yang bertumbuh dan kelak setelah sekian waktu lamanya akan menjadi benih untuk tanaman padi.

Hal itu sama dengan roti. Roti berasal dari tepung, tepung berasal dari butiran gandum. Butiran gandum itu jugalah yang akan bertumbuh menjadi benih gandum dan tumbuh hingga berbuah menjadi butiran gandum, kemudian jadi tepung dan menjadi roti, sama seperti padi dengan beras.

Beras, nasi dan padi dalam bahasa Inggris disebut rice. Hal ini mirip dengan sebutan dalam bahasa Ibrani tentang roti. Roti juga dipahami atau diartikan sebagai butiran-butiran gandum. Gandum banyak ditanam di Israel karena menjadi kebutuhan pokok untuk makanan mereka.

Sama seperti padi, petani menanam gandum dari benihnya. Hal itu dimulai dari proses pembibitan dulu baru ditanam. Artinya prosesnya dimulai sebelum di tanam yakni masih sebagai butiran gandum kemudian jadi bibit hingga ditanam dan berbuah sampai dengan panen, menjadi butiran gandum siap olah membutuhkan waktu yang lama. Namun, jika butiran gandum itu dilempar di air sebagai tempatnya bertumbuh, berkembang hingga menghasilkan, maka meski lama gandum itu pasti akan menghasilkan butiran (buahnya) yang akan dipanen dan menjadi roti.

Itulah yang dimaksudkan oleh Pengkhotbah, dalam hal ini Raja Salomo tentang roti yang dilemparkan ke dalam air dalam firman Tuhan hari ini.

Jadi, roti yang dilemparkan itu maksudnya adalah butiran gandum yang dilemparkan ke dalam air. Butiran gandum yang dilemparkan itu, cepat atau lama, akan bertumbuh menjadi sebuah pohon gandum, dan pada akhirnya akan tetap menghasilkan. Sehingga, meski harus menunggu waktu agak lama, tetapi pemiliknya atau orang yang melemparkan roti (butiran gandum) itu pasti menuai atau mendapatkan hasilnya.

Inilah salah satu pengajaran hikmat dari Salomo. Maksudnya ialah, lebih baik kita berjerih lelah pada hal yang baik dan benar, dalam kesabaran, tetapi pasti. Sebab, meski lama kita menunggunya dengan sabar, pasti kita akan menuai atau mendapatkan hasilnya. Toh tidak semuanya lama.

Pengajaran hikmat Salomo ini berdimensi pokok tentang cara hidup kita yang baik dan benar, serta pasti dan nyata. Ia mengajarkan agar bangsa Israel bahkan semua orang, tidak hidup instan, aji mumpung, asal-asalan maupun sifatnya sesaat ataupun tiba saat tiba akal.

Tetapi harus hidup dengan cara yang baik dan benar, sabar menantikan waktu Tuhan. Sebab, waktu Tuhan itu sifatnya pasti, meski terkadang membutuhkan waktu lama untuk mendapatkannya. Lama, tetapi pasti. Baik dan menguntungkan serta menghidupkan untuk rentang waktu yang lama. Itulah yang akan terjadi jika hidup bersama Tuhan. Meski tidak semuanya lama. Sebab prinsipnya, Tuhan mengaruniakan kasih dan anugerah-Nya bagi kita, pasti tepat dan indah pada waktunya. Tak akan terlambat.

Di dalam Tuhan, setiap hidup kita adalah proses yang indah, menyenangkan dan membahagiakan. Hanya butuh kesabaran bagi kita menantikan datangnya pertolongan Tuhan. Nah, dalam kesabaran itulah hikmat dan iman kita diuji. Tetapi, satu hal yang pasti, Kristus adalah kepastian. Bersama Dia, mujizat pasti terjadi. Sekalipun lama, tetapi pasti. Kita pasti mendapatkannya. Asal kita tekun bersabar berjalan di jalan Tuhan sambil bekerja dalam kebenaran-Nya. Kita pasti menikmati hasilnya, melebihi apa yang kita harapkan dan bayangkan.

Begitulah Salomo memberi pengajaran tentang hikmatnya kepada semua orang. Sebab apa yang Dia ajarkan itu, merupakan pengalaman hidupnya. Jadi sebenarnya hikmat Salomo itu adalah testimoni tentang hidupnya bersama Tuhan. Bahwa bersama Tuhan, segalanya itu pasti, ya dan amin.

Kita harus sabar menantikan datangnya waktu Tuhan yang pasti datang. Jika kita sabar dan tetap bekerja yakni hidup dalam Dia dengan penuh kesabaran dan ketabahan, kita pasti menuai hasilnya.

Maka jalanilah hidup ini bersama Tuhan dalam kesabaran. Sebab berkat, kasih karunia, anugerah melimpah ruah pasti dikaruniakan-Nya bagi kita.

Selamat hari Minggu dan selmat beribadah. Semangat melayani. Sabar dan tekunlah dalam Tuhan. Pasti Tuhan menolong tepat dan indah pada waktunya

Tuhan Yesus memberkati selalu bersama keluarga. Amin.

(RTG)