Berbuah dan Jadi Berkat

Ilustrasi
banner 120x600

Exposenews.id, Manado – Firman Tuhan hari ini diambil dalam Injil Yohanes 15:1-2. Dalam mengajar, Yesus banyak menggunakan perumpamaan maupun analogi. Termasuk dalam menerangkan tentang hubungan-Nya dengan kita umat manusia, sekaligus tentang peran dan kedudukan dari Allah Bapa kita.

Tuhan Yesus kemudian menggunakan pohon anggur sebagai perumpamaan sekaligus analogi tentang posisi kita dengan Dia dan dengan Allah. Tuhan Yesus menganalogikan diri-Nya sebagai pokok (pohon) anggur yang benar dan sesungguhnya. Sedangkan kita umat-Nya sebagai ranting-rantingnya.

Sementara Bapa di sorga adalah pengusahanya. Allah adalah Kepala dari segalanya. Karena Dialah Pencipta. Sedangkan Tuhan Yesus adalah Pokok atau Pohon atau induk dari anggur sendiri. Dan kita umat-Nya, adalah rantingnya.

Sebagai ranting, kita tidak bisa hidup sendiri tanpa pokok pohonnya. Tidak mungkin ranting bertumbuh sendiri.

Semua ranting bertugas untuk menghasilkan buah. Setiap ranting yang tidak berbuah, akan dibersihkan-Nya. Pembersihan itu dilakukan supaya mendapatkan hasil atau buah yang lebih banyak lagi.

Yesuslah pokok anggur yang benar. Hidup kita semuanya bergantung kepada-Nya. Kita diberikan keleluasaan oleh Yesus untuk mengembangkan diri, berkarya dan harus berbuah.

Itulah tujuan kita ada di dunia ini. Yakni harus berbuah dan menghasilkan. Menghasilkan agar berguna dan bermanfaat untuk orang lain. Tapi juga untuk diri sendiri dan terutama untuk kemuliaan nama Tuhan.

Bapa di sorga sebagai Pengusaha tentu berharap agar Pohon yang berakar kuat dan subur yang telah ditumbuhkan-Nya di bumi itu, harus memiliki ranting yang menghasilkan. Kalau tidak, sudah pasti akan dipotong oleh Sang Pengusaha. Sehingga tidak merugikan Pokok pohon dan Pengusaha. Supaya tetap menghasilkan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

Demikian firman Tuhan hari ini.

“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.” (ay 1, 2)

Kita diciptakan Allah untuk maksud mulia. Apalagi kita telah diperlengkapi Allah dengan dipilih-Nya menjadi umat kesayangan-Nya. Akan tetapi, sebagai umat-Nya yang hidup bergantung kepada Pokok Kehidupan, atau Pohon kehidupan, kita hendaknya menghasilkan buah. Kita harus berbuah agar hidup kita bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Buah kehidupan dari setiap umat Tuhan harus nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pikiran, perkataan dan perbuatan kita harus nyambung dan harus nyata terjadi dan dilakukan dalam hidup kita, sehingga menunjukan serta menghasilkan buah-buah kehidupan yakni buah kebenaran di dalam Tuhan.

Buah kebenaran atau buah kehidupan kita harus kita persembahkan untuk diri kita dan untuk  orang-orang di sekitar kita, bahkan semua orang. Jika buah karya kita yang bersumber dari pohon anggur yang benar telah kita bagikan dan dirasakan oleh orang lain, maka hal itu akan menyenangkan hati Allah.

Allah sebagai Pengusaha yang juga pemilik kehidupan kita dimuliakan. Karena jika hidup kita telah berbuah dan menyenangkan sesama, itu artinya kita telah menyenangkan bahkan telah memuliakan Dia. Karena kita telah memraktikkan kasih dalam hidup kita.

Yah, kasih adalah buah yang paling mahal, paling penting dan paling utama dalam hidup kita. Buah kasih ini harus kita produksi atau hasilkan dan kita bagikan (lakukan) kepada semua orang. Sehingga semua orang boleh menikmati dari buah kasih yang kita produksi dan bagikan bagi mereka.

Buah atau berbuah haruslah menjadi penciri atau identitas kita sebagai orang percaya kepada Kristus. Artinya orang harus mengenal kita dari buah yang kita hasilkan. Tetapi yang paling penting adalah, buah yang kita miliki, tidak untuk dinikmati sendiri, tapi juga harus turut dinikmati oleh orang lain.

Justru cara hidup seperti itulah yang paling penting dalam hidup kita. Yakni buah iman dan kasih kita di dalam Tuhan, dinikmati semua orang dan menyenangkan hati mereka. Sehingga dari semuanya itu, nama Tuhan selalu dipuji dan dimuliakan.

Bersaksilah tentang Kristus, Pokok Kehidupan kepada semua orang melalui buah karya, kerja, pelayanan kasih kita kepada semua orang. Sehingga semakin banyak orang mengenal Kristus, nama Tuhan pun dimuliakan selamanya.

Selamat hari Minggu dan selamat beribadah. Semangat melayani. Berbuah lah dan jadilah berkat. Tuhan Yesus memberkati slalu bersama keluarga. Amin.

(Dikutip dari Renungan Harian Keluarga)