Exposenews.id, Manado – Renungan hari ini diambil dalam kitab Amsal 10:8-10. Di mana Allah mengasihi orang bijak hati dan pasti memberkati orang-orang yang bersih hatinya.
Orang-orang yang bijak dan bersih hati dan perbuatannya pasti aman jalan hidupnya. Karena Tuhan pasti mengasihinya, memberkati, menjaga dan melindungi dalam segala hal.
Menurut raja Salomo, orang yang bijak hati adalah orang yang mau memerhatikan perintah-perintah. Perintah yang dimaksud di sini adalah perintah Allah dan juga perintah manusia yang hidupnya benar. Terutama orang yang lebih tua, dituakan atau orangtua.
Orang yang memerhatikan perintah adalah orang yang hidupnya taat dan setia kepada Sang Pemberi perintah, yakni Tuhan. Ketaatan kepada Tuhan berarti menyerahkan hidupnya dalam tuntunan kasih Tuhan, yakni melakukan segala perintah-Nya dengan kesungguhan hati, sebagai tanda kerendahan hatinya di dalam Tuhan. Juga sebagai tindakan nyata kepenurutannya kepada kehendak Allah.
Itulah ciri khas orang bijak hati yang hidup mengandalkan Tuhan karena menuruti segala perintah Tuhan.
Sedangkan orang yang hatinya bersih adalah orang yang menjaga perilaku hidupnya bersih, baik kata-kata maupun perbuatannya, yang tulus dalam mewujudkan kasih kepada sesama, terutama kasih kepada Tuhan. Bersih hati menandakan kebersihan dan kemurnian serta kesucian hati terhadap kebenaran Allah.
Artinya, orang yang bersih hatinya adalah orang yang tulus dan murni dalam mengasihi Tuhan dan tentunya sesama manusia. Orang-orang yang demikian nyaman jalan hidupnya, karena Allah menyertai dan memberkati secara heran, dahsyat dan luar biasa.
Sebaliknya, orang yang berliku-liku jalan hidupnya, suka mengedipkan mata dan bodoh bicaranya, akan jatuh tak berdaya. Mereka akan menikmati kesusahan sebagai akibat perbuatan dan niat jahat mereka. Sebab Allah pasti akan berlaku adil kepada semua orang tanpa pilih kasih.
Mengedipkan mata yang dimaksudkan di sini adalah suka memandang rendah sesama, mengolok-olokan orang lain dan menganggap dirinya paling baik, sehingga berlaku sewenang-wenang. Mereka suka memermainkan orang sesama sesukanya karena menganggap dirinya sendiri lebih berguna dari siapapun, sedangkan yang lain tidak. Ini tentu tidak bijak dan tindakan bodoh.
Demikian firman Tuhan hari ini.
“Siapa bijak hati, memperhatikan perintah-perintah, tetapi siapa bodoh bicaranya, akan jatuh.
Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.
Siapa mengedipkan mata, menyebabkan kesusahan, siapa bodoh bicaranya, akan jatuh.” (ay 8-10)
Salomo menegaskan bahwa manusia harus memertahankan cara hidupnya yang baik dan benar di hadapan Allah, yakni dengan memiliki cara hidup bijak dan berhikmat. Jangan menjauh ataupun membuang kebijaksanaan supaya kita tidak jatuh dan kehilangan kehidupan.
Pesan Salomo adalah manusia jangan berliku-liku jalan hidupnya. Maksudnya manusia jangan suka memutarbalikkan kebenaran, memfitnah dan menjadikan ketidakbenaran menjadi kebenaran, atau menjadikan kebenaran sebagai ketidakbenaran. Juga jangan suka kian ke sana dan kian ke mari hanya untuk menyebar fitnah, mengejar dan melakukan kejahatan demi kesenangan sesaat bahkan hanya untuk memenuhi hasrat hidup yang hedonis atau materialistis, yang membuat kita jadi rakus dan serakah.
Juga jangan suka berbicara bodoh. Ucapan atau perkataan harus terkontrol agar tidak berbicara sembrono tanpa kendali sehingga mengganggu dan merusak diri kita sendiri maupun orang lain. Apapun yang kita ucapkan hendaknya dipikirkan dan dipertimbangkan dengan bijak serta dengan cara yang bermartabat.
Jangan berbicara sebelum berpikir. Haruslah kita berpikir sebelum berbicara. Sehingga terkontrol apa yang kita ucapkan. Dengan demikian apa yang kita ucapkan membawa keteduhan dan kegembiraan bagi sesama, namun tetap dalam tataran kebenaran. Bukan berkompromi dengan kejahatan. Jadi semua perkataan kita harus mendatangkan berkat bagi diri kita sendiri maupun dengan sesama kita, siapapun mereka.
Itulah sebabnya raja Salomo menasihati kita yakni hendaklah kita hidup dengan bijak hati dan hati yang bersih. Sehingga segala sesuatu baik yang kita ucapkan atau katakan maupun lakukan benar-benar berdasarkan pada kebenaran Allah. Sebab dengan demikian akan menjadi berkat bagi diri kita keluarga, maupun semua orang yang ada di sekitar kita.
Maka berlakulah bijak. Hiduplah dengan hati yang bersih. Lakukan segala perintah-perintah Tuhan, maka aman, nyaman dan damai lah hidup kita, baik di bumi maupun di sorga mulia bersama Kristus Yesus, Tuhan kita.
Semangat hari Kamis. Jadilah bijak dan milikilah hati yang bersih. Tuhan Yesus menolong dan menyertai.
(Kutipan Renungan Harian Keluarga)