YOGYAKARTA, Exposenews.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sedang mempersiapkan perubahan besar bagi Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) MMTC Yogyakarta. Mereka berencana mengubahnya menjadi Politeknik Digital, sebuah langkah strategis untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan kebijakan pendidikan nasional.
Proses Transformasi yang Kompleks
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, mengungkapkan hal ini saat menghadiri acara di STMM Yogyakarta, Jumat (27/6/2025). “Saat ini, kami sedang menjalani proses perubahan dari STMM menjadi politeknik digital. Prosesnya cukup kompleks karena harus memenuhi berbagai persyaratan administratif bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek),” jelasnya.
Baca Juga: Dua Pelajar Tewas Usai Ditabrak Bus Peziarah Wali di Tuban
Meski begitu, Bonifasius optimistis proses ini bisa segera selesai. Namun, ia menegaskan bahwa semua tahapan harus mengikuti alur dan jadwal yang ditetapkan Kemendikti Saintek. “Kami berharap transformasi ini bisa rampung tepat waktu, meski harus menyesuaikan dengan regulasi yang berlaku,” tambahnya.
Penyesuaian Kebijakan Nasional
Perubahan status STMM ini bukan tanpa alasan. Bonifasius menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari penyesuaian terhadap kebijakan nasional terbaru. Kebijakan tersebut mewajibkan Perguruan Tinggi di bawah Kementerian dan Lembaga (PTKL) untuk bertransformasi menjadi perguruan tinggi vokasi, dalam hal ini politeknik.
“Jadi, ini bukan sekadar mengganti kurikulum, tetapi juga mengubah struktur secara menyeluruh. Kami kini sedang menyesuaikan organisasi dan program studi agar sesuai dengan nomenklatur baru,” ujarnya.
Penguatan Bidang Studi Terkini
Selain perubahan struktur, Komdigi juga mendorong penguatan bidang studi yang relevan dengan perkembangan teknologi mutakhir, termasuk kecerdasan buatan (AI). Bonifasius menegaskan bahwa AI menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan kurikulum baru.
“Beberapa kampus sudah memiliki program studi AI. Ke depan, kebutuhan akan ahli di bidang ini akan semakin besar, dan kami melihat minat mahasiswa terus meningkat,” katanya.
Namun, ia menekankan bahwa AI bersifat multidisipliner. Artinya, pengembangannya tidak terbatas pada satu program studi saja, melainkan bisa diintegrasikan ke berbagai bidang. “AI bisa dikolaborasikan lintas prodi. Intinya, kami ingin memastikan mahasiswa siap menghadapi tantangan digital dengan kompetensi yang tepat,” jelas Bonifasius.
kunjungi Laman AATOTO
Dampak Positif bagi Pendidikan dan Industri
Pemerintah berharap transformasi STMM menjadi Politeknik Digital akan meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus memenuhi kebutuhan industri digital yang terus berkembang pesat. Dengan adanya perubahan ini, Komdigi berharap bisa mempercepat terciptanya talenta digital nasional yang mampu bersaing di tingkat global.
“Politeknik ini harus mencetak lulusan yang tak cuma paham teori, tapi benar-benar terampil praktik sesuai kebutuhan industri,” tegas Bonifasius.
Respons Positif dari Berbagai Pihak
Rencana perubahan ini mendapat respons positif dari kalangan akademisi dan industri. Banyak pihak meyakini bahwa transformasi ini akan membawa dampak signifikan bagi pengembangan SDM digital di Indonesia.
“STMM sudah memiliki reputasi kuat di bidang multimedia. Dengan berubah menjadi politeknik digital, kami yakin institusi ini akan semakin relevan dengan kebutuhan zaman,” komentar salah satu pengamat pendidikan.
Langkah Menuju Masa Depan Digital
Komdigi berkomitmen untuk memastikan proses transformasi berjalan lancar. Mereka akan terus berkoordinasi dengan Kemendikti Saintek dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
“Kami tidak ingin terburu-buru, tetapi juga tidak ingin terlalu lambat. Yang penting, semua tahapan dilakukan dengan matang,” pungkas Bonifasius.
Dengan rencana ini, STMM MMTC Yogyakarta siap menjadi salah satu pionir pendidikan vokasi digital di Indonesia, mencetak generasi muda yang siap bersaing di era teknologi maju.