Exposenews.id — Terungkap Otak Pembacokan . Polisi mengungkap fakta mengejutkan: otak di balik penusukan jaksa di Deli Serdang ternyata memiliki catatan kriminal sebagai perampok. Alpa Patria Lubis alias Kepot, yang menjabat sebagai Wakil Komando Operasi Tingkat Wilayah (Koti) Pemuda Pancasila (PP) Deli Serdang, diduga kuat sebagai dalang sekaligus pelaku kejahatan ini.
Brigjen Sumaryono selaku Dirkrimum Polda Sumatera Utara mengungkapkan fakta mengejutkan tentang Kepot. “Alpa Patria Lubis alias Kepot sudah berkali-kali terlibat tindak pidana, namun belum pernah sekalipun kami bisa membawanya ke pengadilan,” tegas Sumaryono saat memaparkan perkembangan kasus pada Minggu (25/5)
Dalam aksi penusukan ini, Kepot tidak bertindak sendirian. Dia berkolaborasi dengan Surya Darma alias Gallo sebagai eksekutor. Kabar baiknya, polisi berhasil menangkap keduanya. Namun, satu pelaku lainnya masih buron dan terus diburu.
Kedua korban dalam kasus ini adalah Jhon Wesli Sinaga, seorang jaksa fungsional Kejari Deli Serdang, dan Acensio Silvanov Hutabarat, staf tata usaha di kejaksaan setempat. Kepot dan kawanannya menganiaya Jhon hingga tangannya terluka parah akibat bacokan. Sementara itu, Acensio menderita luka di lengan bawah dan perutnya.
baca juga: Jaksa dan ASN Kejari Deli Serdang di Bacok OTK
Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif di balik penyerangan ini. Apakah ada dendam pribadi atau ada alasan lain, masih menjadi tanda tanya besar.
Dia terlibat dalam kasus perampokan bersenjata api bersama empat orang lainnya—yang sampai sekarang masih buron.
Aksi nekat mereka terjadi pada Januari 2025 di PT Serdang Tengah, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang. Korban mereka adalah seorang pembeli TBS kelapa sawit. “Mereka berhasil merampok uang sebesar Rp232 juta,” jelas Sumaryono.
Yang lebih mengerikan, komplotan ini tidak segan menggunakan senjata api dan melakukan kekerasan terhadap korbannya. “Mereka sangat brutal dan bisa melukai siapa saja yang menghalangi,” tambah Sumaryono.
Polda Sumut tidak main-main dalam menangani kasus ini. Mereka mendesak para pelaku yang masih buron untuk segera menyerahkan diri. “Jika tidak, Tim TEBAS Subdit III Jatanras akan mengambil tindakan tegas,” tegas Sumaryono.
Dengan dua kasus besar ini, Kepot dan kawanannya membuktikan bahwa mereka bukan hanya berbahaya, tetapi juga punya jaringan kriminal yang luas.
Kasus ini menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan biasanya sudah memiliki sederet catatan kriminal sebelum melakukan aksinya. Polisi terus bekerja keras untuk mengungkap semua motif dan menangkap seluruh pelaku. Semoga korban segera pulih, dan keadilan segera ditegakkan!