Inovasi QRIS di Masa Depan

banner 120x600

Penulis: Raja Alfredo Siregar
Plt. Kepala Unit Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara

Exposenews.id, MANADO – Kehadiran Quick Response Code Indonesian Standard atau lebih dikenal dengan QRIS, yang telah diluncurkan pada 17 Agustus 2019 oleh Bank Indonesia, telah merevolusi cara masyarakat dalam bertransaksi. Transaksi menggunakan QRIS yang minim kontak fisik sangat membantu masyarakat di masa pandemi COVID-19 pada periode 2020 – 2023 lalu.

Saat ini teknologi terus berkembang dengan pesat. Sejalan dengan hal tersebut QRIS siap memasuki babak baru dengan berbagai inovasi yang mendukung kebutuhan masyarakat.

Salah satu perkembangan terbaru dalam ekosistem QRIS adalah ekspansi QRIS Cross Border yang memungkinkan masyarakat Indonesia melakukan pembayaran di luar negeri. Saat ini, QRIS telah terhubung dengan sistem pembayaran di Thailand, Malaysia dan Singapura, serta direncanakan akan diperluas ke negara Korea Selatan, Uni Arab Emirates (UAE), Jepang, India, dan negara ASEAN lainnya. Integrasi ini akan memudahkan wisatawan dalam bertransaksi serta mempercepat arus ekonomi regional dengan mengurangi ketergantungan pada uang tunai dan konversi mata uang.

Transaksi QRIS Cross Border terus mengalami pertumbuhan. Meningkatnya penggunaan QRIS di luar negeri diharapkan dapat turut mendorong peningkatan sektor pariwisata dan perdagangan lintas negara.

Selain ekspansi ke transaksi lintas negara, QRIS juga terus berinovasi di dalam negeri. Salah satu inovasi terbaru adalah QRIS Tap yang mengadopsi teknologi Near Field Communication (NFC). Dengan fitur ini, pengguna cukup mendekatkan smartphone ke terminal pembayaran tanpa perlu memindai kode QR secara manual. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pembayaran, terutama di sektor ritel dan transportasi publik mengingat kecepatan transaksi menjadi faktor utama.

Bank Indonesia telah mengkonfirmasi bahwa QRIS Tap akan mulai diterapkan pada kuartal pertama tahun 2025. Selain itu, untuk meningkatkan aspek keamanan, BI akan mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam sistem QRIS untuk mendeteksi transaksi mencurigakan secara real-time dan mencegah potensi penipuan secara digital.

Pertumbuhan QRIS memberikan dampak yang luas terhadap perekonomian nasional, terutama dalam mendorong inklusivitas keuangan. Saat ini terdapat 35 juta merchant dan 55 juta pengguna yang telah menggunakan QRIS.

Adapun sebagian besar merchant berasal dari sektor UMKM. Sistem ini membantu pelaku usaha dalam mengakses layanan keuangan digital dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan metode pembayaran konvensional.

Menurut data Bank Indonesia, penggunaan QRIS telah berkontribusi terhadap peningkatan transaksi digital di Indonesia. Pada tahun 2024, volume transaksi QRIS mencapai 6,2 miliar transaksi dengan nilai transaksi yang terus meningkat.

Hal ini menunjukkan masyarakat semakin terbiasa dengan pembayaran digital sehingga pada gilirannya dapat mengakselerasi transformasi menuju cashless society.
Sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan timur Indonesia, Sulawesi Utara merasakan dampak positif dari perkembangan QRIS, terutama di sektor pariwisata, perdagangan dan UMKM.

Kota Manado yang merupakan pusat ekonomi mengalami peningkatan signifikan dalam adopsi QRIS, terutama di kalangan pelaku usaha kecil dan destinasi wisata, seperti Bunaken, Likupang dan Tomohon.

Pada Desember 2024, terdapat lebih dari 486 ribu pengguna dan 303 ribu merchant QRIS dengan total volume transaksi QRIS mencapai 19,9 juta. Nilai ini merupakan capaian tertinggi kedua di wilayah Indonesia Timur.

Meskipun perkembangan QRIS sangat positif, masih terdapat tantangan yang perlu diselesaikan, terutama di daerah seperti Sulawesi Utara. Salah satu kendala utama adalah akses infrastruktur digital, terutama di wilayah kepulauan yang masih mengalami keterbatasan jaringan internet. Selain itu, literasi digital masyarakat dan edukasi tentang pelindungan konsumen juga perlu ditingkatkan agar implementasi QRIS dapat berjalan optimal.

Untuk merespons tantangan ini, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan mitra kerja lain untuk melakukan edukasi dan sosialisasi guna mendukung perluasan akseptasi masyarakat terhadap QRIS.

Ke depan, QRIS akan terus dikembangkan termasuk kemungkinan integrasi ke teknologi baru. Dengan semakin meluasnya ekosistem QRIS, terutama QRIS Cross Border, Indonesia dapat semakin memperkuat posisi sebagai salah satu negara dengan sistem pembayaran digital yang maju di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai pilar utama dalam ekosistem pembayaran digital nasional, QRIS bukan hanya sekadar alat transaksi, tetapi juga instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, termasuk di Provinsi Sulawesi Utara. Dengan terus berinovasi dan memperluas jangkauan, QRIS siap menjadi katalis dalam transformasi keuangan digital di Tanah Air.