Hadapi Idul Fitri, TPID dan TP2DD Sulut Atur Strategi Tekan Inflasi

banner 120x600

Exposenews.id, MANADO – High Level Meeting (HLM) kembali dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Kegiatan di KPw BI Sulut ini dilakukan membahas upaya pengendalian inflasi memasuki periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, serta upaya perluasan dan percepatan digitalisasi daerah di Sulawesi Utara untuk tahun 2025.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko mengatakan kinerja perekonomian Sulawesi Utara di 2024 menunjukkan capaian yang
memuaskan, dengan inflasi Sulut menduduki peringkat terendah kedua secara nasional. Provinsi Sulawesi Utara juga mencatatkan prestasi dengan empat penghargaan pada Championship TP2DD 2024, serta 100% Pemda masuk Kategori “Digital” pada Semester 1-2024.

Lebih lanjut, Andry mengatakan dalam kurun waktu kurang dari dua bulan ke depan di 2025, akan dimulai periode bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri. Secara historis, angka inflasi pada periode Ramadhan dan HBKN Idul Fitri di kota-kota IHK tercatat cenderung lebih tinggi dibandingkan rata-rata tahun berjalan, khususnya pada komoditas pangan.

“Daerah kepulauan juga mencatatkan kenaikan harga komoditas yang cenderung lebih tinggi mengingat terdapat faktor jarak yang harus ditempuh dalam pendistribusian barang,” sebut Andry.

Hal ini dikonfirmasi dalam sesi pemaparan oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten yang telah ditunjuk sebagai perwakilan untuk menyampaikan tantangan dan kendala yang dihadapi dalam upaya pengendalian inflasi, khususnya menjelang periode HBKN Idul Fitri. Selain itu, dipaparkan pula kendala yang dihadapi kota dan kabupaten terkait dalam pengimplementasian ETPD untuk
menghadapi Championship 2025.

“Diharapkan hal ini dapat meniadi bahan masukan dan evaluasi bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota serta dasar untuk diskusi kolaboratif guna menyusun langkah sinergis yang efektif di kemudian hari,” sebutnya.

Menanggapi pemaparan dari Bank Indonesia serta perwakilan dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Gubernur Sulawesi Utara yang diwakili oleh Asisten Daerah II, Tahlis Gallang, menyampaikan pentingnya dilakukan upaya pengendalian inflasi untuk menjaga stabilitas harga. Terlebih dalam masa memasuki bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri yang cenderung menyebabkan kenaikan
dari sisi permintaan.

Terdapat 5 aksi yang dapat dilakukan sebagai upaya pengendalian inflasi menjelang HBKN Idul Fitri, yaitu: (i) melakukan identifikasi terhadap potensi peningkatan konsumsi; (ii) melaksanakan sidak pasar secara berkala; (ii) melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM); (iv) kerja sama antar daerah untuk optimalisasi jalur distribusi; dan (v) mencermati perilaku serta karakteristik konsumsi.

“Selain itu, masing-masing Pemda diimbau untuk memperluas kanal pembayaran pajak dan retribusi, mendorong realisasi penerimaan pajak dan retribusi melalui
kanal digital seperti QRIS, serta mempercepat implementasi Kart Kredit Indonesia (KKI) atau KKPD dan segera mengaktivasi dan melakukan transaksi,” jelasnya.

Kegiatan HLM diakhiri dengan pemberian apresiasi kepada wajib retribusi yang telah melakukan pembayaran atau transaksi menggunakan kanal digital QRIS, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ODSK Provinsi Sulawesi Utara dan UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Daerah, sebagai bentuk apresiasi atas dukungan mereka terhadap implementasi elektronifikasi retribusi daerah.

Selanjutnya, juga diadakan sesi bimbingan teknis kepada tim penyusun Laporan Tmi Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tahun 2024 dari setiap kabupaten dan kota di Sulawesi Utara untuk meningkatkan pemahaman, kapasitas, dan kompetensi dalam menyusun laporan yang komprehensif, akurat, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

(RTG)