Rubah Fatsun Politik Itu ‘Jahat’, Rimalda Maju Pilcaleg

banner 120x600

Exposenews.id, SULUT – Anak muda mulai beranikan diri untuk ambil panggung politik dengan ikut kontestasi Pemilu 2024.

Seperti halnya yang dilakukan oleh anak muda asal Kabupaten Minahasa Utara,Rimalda Tiloli.

Rimalda maju Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg) DPRD Kabupaten Minahasa Utara melalui Partai Demokrat dengan daerah pemilihan 4.

Gadis manis berusia 24 tahun ini mengaku baru pertama kali terjun ke dunia politik.

“Di dunia politik baru terjun. Saya baru selesai kuliah pada 2021 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan.
Terus langsung ditawarkan ke dunia politik. Karena waktunya masih ada dua tahun untuk belajar, ternyata saat berada di dalamnya bisa sevisi dan misi ketika kuliah dan passion diri sendiri,”ungkap Rimalda yang kerap disapa Alda,Jumat (17/11/2023)

Alda pun menjelaskan keinginannya terjun kedunia politik karena tertarik dengan pelayanan dan kepedulian terhadap masyarakat.

“Berhubungan dengan hal-hal yang berbau dengan masyarakat. Apalagi dari orang tua sudah mengajari dan membiasakan saya untuk berbagi dengan orang lain,”ucapnya.

Iapun menjelaskan alasan memilih Partai Demokrat karena terinspirasi terhadap dua tokoh besar Demokrat Sulut.

“Kenapa pilih demokrat, karena diterima dengan baik. Juga pengaruh dari Pak Elly Lasut dan Ibu Hillary Lasut,”ungkapnya.

Alda menyatakan saat ini dirinya telah melakukan konsolidasi dengan temui warga di Dapilnya.

“Program-program sudah banyak yang dipersiapkan. Ada program duka, dimana masyarakat akan mendapat donasi, fasilitas ambulance, insentif biaya makanan dan minuman, snek, dan keperluan lainnya,”katanya.

Ia menyadari saat ini bantuan yang diberikan terlihat kecil, tapi konsisten.

“Daripada program besar tapi tidak konsisten kan. Kalau untuk anak-anak muda, menurut saya mereka kurang tertarik dengan dunia politik,”tegasnya.

Lebih lanjut, Alda ikut politik ingin merubah fatsun bahwa politik itu jahat.

“Karena beberapa mindset mereka bahwa politik itu jahat, tidak baik, dan sebagainya. Yang negatiflah pokoknya. Jadi kita selalu ajak dan ajarin mereka bahwa politik tidak seperti itu. Mungkin ada sebagian oknum, jadi kayak kita kasih tau bahwa politik menarik dan kita harus terjun disitu,”tukasnya.

Dirinya berkeinginan agar warga dapat memahami politik sebagai suatu tujuan kepentingan kehidupan warga itu sendiri.

“Karena politik berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Jadi kita mengajari mereka dengan mengajak mereka ikut program dan merasakan sendiri bagaimana dunia politik itu sendiri,”tandasnya.(Obe)