Exposenews.id, MANADO – Hari Apoteker Sedunia atau World Pharmacists Day (WPD) diperingati setiap 25 September. Khusus tahun ini, apoteker-apoteker se-Indonesia akan memperingatinya pada Sabtu (23/9/2023).
Ketua Pengurus Daerah (PD) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sulawesi Utara (Sulut) Gerald Rundengan membenarkan informasi tersebut. Dikatakan Gerald bahwa WPD 2023 se-Indonesia akan dipusatkan di Kota Ambon akhir pekan ini, namun seluruh daerah juga akan merayakannya serentak.
“Iya untuk Sulut sendiri kami akan merayakan pembukaan WPD di My Futsal Kawasan Megamas Manado, Sabtu ini. Kegiatannya secara keseluruhan berlangsung selama satu bulan yang akan di-handle IYPG (Indonesian Young Pharmasist Group),” ujar Gerald saat bertemu dengan wartawan, Rabu (20/9/2023).
Dijelaskan Gerald bahwa inti kegiatan peringatan WPD guna mengedukasi masyarakat apa itu apoteker, tugas apoteker, dan juga yang berkaitan dengan obat-obatan. Sebab selama ini masih banyak warga yang tahu apoteker bertugas hanya menjual obat-obatan.
“Makanya kami tak henti mengedukasi warga soal apoteker,” sebut Gerald yang diiyakan Sekretaris PD IAI Sulut Gidion Tiwow, Bendahara PD IAI Sulut Carlalia Charles, dan Ketua IYPG Sulut Christel Sambou.
Christel Sambou menjelaskan pada pekan ini sudah dilaksanakan semacam pra event WPD 2023. Di mana pada pra event ini, pihaknya memilih sejumlah media massa menjadi sarana edukasi kepada publik tentang apoteker itu sendiri.
Selanjutnya saat pembukaan kegiatan WPD 2023, akhir pekan ini, bakal dilaksanakan teleconference secara menyeluruh di semua daerah, termasuk dengan Ambon yang menjadi daerah pusat pelaksanaan WPD 2023. Selain itu, pembukaan lebih menarik dengan adanya senam bersama, jalan sehat, serta sosialisasi kepada masyarakat tentang telefarmasi.
“Kegiatan lainnya banyak juga tapi setiap minggu kita lakukan. Contohnya minggu depan ada Pengabdian Kepada Masyarakat, baru di minggu ketiga launching ask me DAGUSIBU (Dapatkan Gunakan Simpan Buang Obat dengan benar). Bahkan kami akan buat satu seminar tentang pencegahan dan penanganan resisten antibiotik pada 13-14 Oktober mendatang,” pungkasnya.
(RTG)