Exposenews.id, Manado – Firman Tuhan hari ini terambil dalam Matius 27:41-44 yang berkata
(41) Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
(42) “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
(43) Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah.”
(44) Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, negara dan gereja membutuhkan pemimpin yang baik, yang dapat menjadi teladan. Seperti ungkapan “pemimpin adalah teladan”.
Sikap dan tutur kata pemimpin akan memberi dampak bagi yang dipimpinnya. Para imam dan ahli-ahli Taurat adalah pemimpin-pemimpin di kalangan orang Yahudi.
Setiap hari mereka melayani di Bait Allah dan mempelajari Kitab Suci yang berisi taurat Tuhan. Tapi pada kenyataannya mereka tidak hidup sebagaimana yang dikehendaki Tuhan Allah.
Sikap hidup mereka tidak menjadi teladan sebagaimana yang dikisahkan dalam bacaan kita hari ini. Para iman kepala dan ahli Taurat dengan tuduhan palsu menggugat yang berakibat Yesus Kristus yang tidak bersalah disalibkan, karena mereka merasa tidak suka, merasa tersaingi, iri hati dengan keberadaan Yesus Kristus yang ke manapun Dia pergi, banyak orang berbondang-bondang mengikuti-Nya. Apalagi dalam pelayanan-Nya, Yesus Kristus sering mengkritik pola hidup mereka yang jahat.
Ketika Yesus Kristus disalib seakan Yesus Kristus tidak berdaya mereka merasa seolah-olah telah menang, telah menaklukkan-Nya. Mereka mengolok-olok Dia dan berkata: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi Diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia raja Israel? Baiklah Ia turun dari Salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.”
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, keberadaan para pemimpin Yahudi ini tentu menjadi pelajaran berharga buat kita. Kepemimpinan yang bijaksana dan berhikmat, dengan tutur kata serta perbuatan yang baik, benar dan adil serta memiliki hati sebagai hamba adalah panggilan sebagai orang percaya. Menjadi pemimpin yang rela berkorban bahkan siap dikorbankan demi kebenaran adalah sikap yang diteladankan Yesus Kristus.
Kepala keluarga adalah pemimpin dalam keluarga hendaknya dapat melaksanakan tugasnya dengan karakter hidup yang baik, bertanggungjawab menghidupi keluarga, melindungi dan mengasihi keluarga. Demikian juga peran ibu rumah tangga supaya menjadi istri baik, bijaksana bagi suami dan anak-anak. Sehingga kehadiran kita sebagai keluarga Kristen menjadi berkat dan teladan bagi orang lain. Amin.
(Renungan Harian Keluarga)