Exposenews.id, Tombatu – Masing-masing manusia diberikan waktu yang sama 1×24 jam setiap harinya dan dapat jatah yang sama 365 hari setahun. Maka ini juga mengartikan semua manusia dapat jatah yang sama dalam menerima anugerah Tuhan yakni 8.760 jam.
“Lantas bagaimana pembagian waktu kita?” tanya Ketua BPMJ GMIM Bethesda Tombatu Pdt Rivay B Palempung, MTh dalam khotbahnya di ibadah tahun baru di GMIM Bethesda Tombatu, Sabtu (1/1/2022).
Kata Rivay orang dewasa tidur butuh waktu 8 jam sehari. Maka dalam setahun orang dewasa tidur 2.920 jam atau sama dengan 121 hari atau sekitar 4 bulan.
“Begitu juga dengan penggunaan media sosial rata-rata 3 jam sehari. Berarti sama dengan berarti per tahunnya 1.095 jam atau sama dengan 45 hari. Belum lagi dengan waktu ngegosip yang bisa habiskan waktu 2 hingga 3 jam per hari,” sebut Rivay.
Tambah Rivay, waktu itu lebih banyak dibanding dengan waktu peribadatan. Tuhan cuma minta sekitar 1 persen dalam setahun atau 2 jam setiap hari Minggu.
“Dengan demikian tahun baru ini menjadi refleksi agar kita mengisi waktu kehidupan ini dekat kepada Tuhan,” papar Rivay.
Dijelaskannya bahwa perenungan Kejadian 32:1-21 tentang Esau dan Yakub yang berseteru karena kacang merah saat hendak diberkati Ishak, ayah keduanya. Pasca kejadian itu Esau berencana membunuh Yakub.
“Yakub sangat takut berjumpa dengan Esau karena Esau marah besar. Sekalipun Yakub takut dengan Esau tapi Yakub merendah, dia mau bangun kembali hubungannya dengan Esau. Dia mempersiapkan segala macam persembahan untuk Esau dengan harapan hubungan menjadi baik seperti sediakala,” sambungnya.
Niat besar Yakub untuk rekonsiliasi ini disampaikan kepada Tuhan lewat doanya. Dia meminta kasih Tuhan seperti janji Tuhan kepadanya.
“Dia berharap Esau tidak membunuh dia supaya keturunan Yakub tetap berjalan sama seperti janji Tuhan,” ungkapnya.
Kisah Yakub ini juga membawa pesan perdamaian. Yakub memang tidak bisa mengubah masa lalunya.
“Tetapi yang dia lakukan saat itu adalah agar menjalani masa depan lebih baik. Dan ini luar biasa karena dia belajar dari masa lalunya,” sebutnya lagi.
Akhir kisah ini berakhir happy ending saat Esau menerima persembahan Yakub.Rekonsiliasi pun terjadi.
“Esau berlapang dada menerima Yakub, dia berlari-lari dan memeluk Esau. Biasanya tidak pernah hampir terjadi kalau seorang kakak yang berlari-lari mendapatkan adiknya. Ini tandanya Esau berjiwa besar,” tambahnya.
Dendam tidak akan bisa mengubah hidup menjadi lebih baik. Karena itu dia mengajak jemaat meninggalkan kegelapan sehingga tahun 2022 dilingkupi hidup penuh berkat.
“365 hari ke depan lebih baik lagi. Tuhan siapkan masa depan tahun ini tinggal bagaimana kita meresponnya. Kita mau menjemputnya atau tidak,” tukasnya sambil menandaskan dengan respon yang benar Tuhan akan memerintahkan berkat-berkatNya datang kepada umatNya.
(RTG)