Minut  

Soal Pelantikan Kepsek tapi Sekolahnya Tak Ada, Pemkab Minut Sebut Salah Ketik

Ilustrasi sekolah dasar
banner 120x600

Exposenews.id, Minut – Kabupaten Minahasa Utara gempar dengan viralnya kabar seseorang yang mengaku ibunya dilantik sebagai kepala sekolah (Kepsek) tapi sekolahnya tidak ada. Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara mengaku terjadi salah pengetikan dalam surat keputusan tersebut.

“Itu kesalahan pengetikan. Sebenarnya yang kami rencanakan itu, dia menjadi kepala sekolah di SD Kecil Mapanget, Talawaan. Tapi karena terjadi salah pengetikan, makanya menjadi kepala sekolah di SD Kecil Warukapas,” tutur Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKKP) Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Styvi Watupongoh.

Meski begitu, Styvi menjelaskan sebelum kisah viral itu diunggah di media sosial, BKD telah melakukan klarifikasi.

“Keterkaitan dengan masalah tersebut sebelum itu terangkat ke media, kami sudah panggil yang bersangkutan sudah jelaskan. Sudah klarifikasi pada yang bersangkutan,” jelasnya.

Diketahui, kabar tersebut diunggah oleh akun Instagram asamwongo. Dalam unggahan itu diceritakan ibunya yang berinisial RDBA diundang hadir dalam kegiatan pelantikan ke JG Center Kantor Bupati Minut, Senin (27/9) sekitar pukul 22.00 WITA.

RDBA tiba di lokasi sekitar pukul 19.30 WITA.Kemudian, diminta segera bersiap-siap karena pelantikan akan dimulai pada pukul 21.00 WITA.

“Pada malam itu (Senin 27/9/2021) sebelum mendapat panggilan untuk pelantikan, ibu saya diberitahukan untuk memasukkan berkas sebagai syarat untuk menjadi kepala sekolah. Namun, sementara pelantikan berlangsung nama ibu saya dibaca sebagai kepala sekolah di SD Negeri Kecil Warukapas,” kata akun tersebut,

“Yang menjadi masalah di sini, sekolah tersebut tidak ada sama sekali di daerah Warukapas Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minut. Sudah dikonfirmasi langsung ke hukum tua (kepala desa, red) Warukapas,” lanjutnya.

Kemudian, ibunya pergi ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Minut untuk mengkonfirmasi hal tersebut. BKD juga mengatakan tidak mengetahui keberadaan sekolahnya.

“Namun jawabannya sangat miris, mereka mengatakan bahwa mereka saja baru mengetahui bahwa sekolah itu tidak ada keberadaannya,” tambah dia.

(RTG)