Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Renungan minggu ini diambil dalam kitab 1 Petrus 1:3-12. Adapun renungan disampaikan Ketua Jemaat GMIM Pinaesaan Griya Paniki Indah, Pdt Recky Puirih.
Dikatakan Pdt Recky pada khotbahnya, Kitab 1 Petrus 1 ialah surat Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia. Atau dengan kata lain surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen pendatang di daerah yang berbatasan langsung dengan kekaisaran Romawi.
Pendatang-pendatang ini tidak disukai karena hanya mereka orang-orang Kristen atau yang menyebut diri pengikut Yesus. Laju pertumbuhan keKristenan di lima jemaat ini mendapat hambatan yg besar. Setidaknya antipati terhadap orang-orang kristen menjadi opini umum sehingga Kristen ditentang secara terbuka.
“1 Petrus ini ditulis guna menghibur jemaat di lima wilayah itu untuk tetap konsisten sebagai pengikut Yesus walaupun ditentang secara sistemik dan terencana. Surat penggembelaan ini diharapkan tidak ada jemat yang menjadi pengkhianat. Konsistensi iman yang benar menurut Petrus tidak hanya akan membuat mereka kuat dan tegar. Tapi juga sekaligus jadi kesakisan yang hidup dan nyata terhadap penentang dan pengahambat,” papar Recky, hari ini.
Dijelaskannya bahwa perikop bacaan minggu ini mengingatkan tiga hal penting, yaitu pertama pengharapan iman yang pasti yakni kehidupan yang berkemenangan kebangkitan Yesus. Kedua, tentang kemurnian seseorang yang harus diuji lewat persoalan dan pergumulan hidup.
“Dan ketiga percaya walapun belum pernah melihat Yesus. Itu sebagai wujud iman dan kasih yang akan mendapat kehormatan keselamatan jiwa,” imbuhnya.
Mereka ini, kata Recky, sedang diuji iman kemurniannya. Mampu melewati api pemurnian atau mampu melewati ujian iman berarti seseorang akan menerima sesuatu yang tak akan binasa, sebab itulah sesungguhnya tujuan iman seseorang pengikut Yesus.
“Mereka yang tahan uji mendapat kehormatan kemuliaan dan keselamatan dalam sorga kelak,” ucapnya lagi.
Terhadap lima jemaat di wilayah tersebut, Petrus mengingatkan konsistensi dan bertahan dalam iman walau tertekan menghadapi persoalan. Dengan kata lain Petrus ingatkan manusia tentang setiap bentuk persoalan atau pergumulan yang kita hadapi adalah bagian yang diizinkan Tuhan terjadi untuk proses pemurnian iman yg dimiliki.
“Iman yang teruji sejatinya membawa kita pada kemuliaan dan kemenangan yang telah disediakan oleh Yesus Kristus,” katanya.
“Firman Tuhan hari ini mengingatkan pa torang semua agar jalani kehidupan, mari torang benar-benar konsisten dalam iman kepada Yesus selaku Juruselamat. Kita yang ikut Yesus Kristus wajib memikul salib kita sendiri seberat apapun itu. Hidup suatu proses yang sementara dan akan dikerjakan Tuhan sampai kita semua mencapai kemurnian iman kita. Proses menguji dan membuktikan siapa kita sesungguhnya dalam mengimani Kristus Yesus. Kita berjuang dengan gigih untum melewati ujian itu. Hidup diisi dengan perjuangan iman untuk hidup tekun dan konsisten,” sambungnya.
Lanjutnya, masalahnya untuk diri kita masing-masing adalah tidak punya pilihan lain selain menghadapi dan menjalaninya. Tidak punya alternatif lain yang disediakan oleh Tuhan selain kita menjalaninya.
“Kita tidak diizinkan Tuhan untuk lari dari tanggung jawab iman kita. Kita tdk boleh jadi seorang pengecut dari tanggung jawab iman kita karena itu sama dengan mengkhianati iman kita kepada Yesus Kristus. Mari kita menghayati isi renungan firman Tuhan sambil melihat kehidupan kita masing-masing. Mungkin saja ada hal-hal tertentu yg kita hadapi. Maka maknai semuanya dengan sungguh-sungguh sebagai proses yang sedang Tuhan kerjakan untuk memurnikan iman kita,” lanjutnya.
Menurutnya, semain ditentang seharusnya iman semakin kuat dan keras, tak pernah goyah dan hancur hadapi gelombang dan kemelut hidup.
“Bersama Yesus yakinlah kita jadi para pemenang yang mendapat kemenangan tidak binasa yang disediakan Yesus untuk kita semua,” tutupnya.
(RTG)













