Pemkab Sangihe dan BPJAMSOSTEK Sepakat Lindungi Pekerja Formal dan Non Formal

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Perlindungan bagi masyarakat merupakan salah satu bukti pemerintah hadir di tengah masyarakat. Hal inilah yang mendasari terjalinnya kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sangihe dengan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) yang ditandatangani oleh Bupati Sangihe, Jabes Gaghana dengan Kepala BPJAMSOSTEK Manado, Hendrayanto, yang disaksikan Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sulawesi Maluku, Arief Budiarto

di Hotel Four Points, kemarin.

Tepatnya, Pemkab Sangihe melindungi pekerja formal dan non formal dengan program perlindungan ketenagakerjaan yang ada di BPJAMSOSTEK.

Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sulawesi Maluku, Arief Budiarto menuturkan pemerintah harus hadir saat resiko menimpa pekerja terutama pekerja non ASN. Dengan MoU hari ini, mengartikan adanya peningkatkan kesejahteraan, supaya saat pekerja mengalami resiko, mereka masih melanjutkan kehidupannya.

“Bila terjadi resiko, kehidupan keluarga tidak akan terhenti pada saat itu. Sehingga sangat tepat manfaat perlindungan yang diberikan kami (BPJAMSOSTEK),” kata Arief.

Dijelaskan Arief, sejauh ini sudah ada tujuh orang di Sangihe yang klaim jaminan sosial ketenagakerjaannya. Sehingga total sudah Rp294 juta yang diklaim.

“Iya ahli waris masing-masing dapat Rp42 juta. Tapi bila resiko terjadi saat bekerja, maka ahli waris menerima 48 kali gaji yang dilaporkan ke BPJAMSOSTEK,” tambahnya.

Sejauh ini sudah ada sekitar 2.300 pekerja  formal non ASN. Pada tahap kedua ini kurang lebih 3.000 yang terdaftar. 

“Yang mengalami resiko pasti akan kami selesaikan secepatnya agar dapat dimanfaatkan oleh penerima. Kalau lambat kami juga yang ditegur,” ujarnya.

Kepala BPJAMSOSTEK Manado, Hendrayanto mengapresiasi inovasi Pemkab Sangihe atas perlindungan kepada lebih 5.000 pekerja. Semoga ke depan, ada inovasi lainnya seperti perlindungan bagi nelayan dan petani.

“Bila sudah berjalan baik, bisa kita ikutsertakan di lomba paritrana. Saya berharap kerjasama ini ke depannya berjalan lancar, tetap saling mendukung dan semoga semakin meningkat,” imbuhnya.

Sementara, Bupati Sangihe, Jabes Gaghana mengatakan kerjasama antara pelayanan Pemkab Sangihe dengan BPJAMSOSTEK dilanjuti untuk masyarakat. Pasalnya sudah jadi komitmen untuk memberikan jaminan bagi setiap masyarakat pekerja formal dan informal, mengingat betapa pentingnya hal ini bisa dicover di program BPJAMSOSTEK.

“Resiko datang kita tidak tahu, dan yang paling merasakan pekerja informal. Apalagi kalau peserta adalah kepala rumah tangga, betapa beban rumah tangga orang yang punya tanggung jawab keluarga. Kalau itu terjadi rmh tangga itu kategori miskin karena kehilangan pendapatan. Tapi saat pemerintah bisa memfasilitasi jadi modal usaha atau modal kegiatan mereka, maka itu akan jadi pemecahan masalah,” jelasnya lagi.

Pada tahun ini juga, kata Jabes, Pemkab akan melindungi nelayan dan petani. Pemkab tengah mencari formulasi yang tepat supaya nelayan dan petani bisa dilindungi.

“Kita lagi lakukan pendekatan dengan organisasi yang memayungi petani dan nelayan. Yang pasti program BPJAMSOSTEK manfaatnya pasti dirasakan keluarga yang terkena resiko,” terangnya.

(RTG)

Exit mobile version