JAKARTA, Exposenews.id – TNI AL secara mengejutkan menunjukkan minat besar untuk memboyong kapal induk ikonik asal Italia, ITS Giuseppe Garibaldi, yang telah berusia 40 tahun. Lantas, pertanyaan besarnya adalah: apakah Indonesia memang sudah sangat membutuhkan kapal induk?
Kemenhan: Masih dalam Tahap Pengkajian Mendalam
Kami pun segera melakukan konfirmasi langsung kepada Kepala Biro Informasi Pertahanan Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan), Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, pada Sabtu (13/9/2025). “Sementara ini, proposal pengadaannya masih dalam proses pengkajian intensif oleh TNI AL,” jelas Frega dengan singkat. Namun demikian, dia sama sekali tidak mau membocorkan detail lebih lanjut, termasuk soal kisaran harga fantastis yang mungkin melekat pada ITS Giuseppe Garibaldi tersebut.
Cita-Cita Besar KSAL: Hadang Musuh di Garis Depan!
Melompat mundur ke 10 September 2024, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali sudah terlebih dahulu menyuarakan ambisi besar ini. Saat itu, Ali dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia mutlak membutuhkan kapal-kapal besar yang mampu menjadi tempat pendaratan helikopter atau Landing Helicopter Dock (LHD). “Itu juga sudah kami pikirkan matang-matang dan kemudian kami sangat perlu kapal induk,” tegas Ali kala itu, seperti dilansir ANTARA.
Ali kemudian melanjutkan dengan filosofi pertahanan yang visioner, “Dari dulu, Angkatan Laut harus outward-looking karena kita harus bisa bertaskur di luar wilayah perairan Indonesia. Prinsipnya, sebisa mungkin, jangan sampai menyengsarakan rakyat. Kita harus tahan musuh itu di garis depan. Jangan sampai sekali-kali mereka masuk ke wilayah kita. Itu adalah cita-cita besar kita.”
Tak Hanya untuk Perang, Tapi Juga untuk OMSP
Selanjutnya, pada Februari 2025, Ali kembali mengungkap urgensi tersebut. Kali ini, dia menjelaskan bahwa TNI AL membutuhkan kapal induk tidak hanya untuk perang, tetapi terutama untuk Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Oleh karena itu, kebutuhan kapal induk ini sekarang sedang dikaji secara mendalam dalam rangka pembangunan kekuatan TNI AL ke depan. “Kapal induk masih dalam pengkajian, tapi kelihatannya kita benar-benar memerlukan kapal induk untuk kepentingan OMSP terutama ya,” ujar Ali kepada para wartawan di Mabes TNI AL, 6 Februari 2025.
LHD: Opsi Utama untuk Proyeksi Kekuatan
Merespon hal ini, Kemenhan pun mengakui bahwa mereka sedang melakukan pengkajian bersama TNI AL terkait pengadaan kapal induk. Secara spesifik, Kemenhan menyebut jenis kapal induk yang sedang dikaji adalah landing helicopter dock (LHD). “Kapal induk jenis Landing Helicopter Dock (LHD) saat ini menjadi salah satu opsi utama yang kami kaji dalam pengembangan kekuatan TNI AL. Tujuannya jelas, untuk meningkatkan kemampuan proyeksi kekuatan dan operasi gabungan,” kata Kepala Biro Info Pertahanan Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas, pada Jumat (7/2/2025).
Proses Akuisisi Garibaldi Masih Berjalan
Kini, kabar terbaru mengungkapkan bahwa TNI AL sedang berupaya maksimal untuk mengakuisisi kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi, yang sebelumnya merupakan kebanggaan Angkatan Laut Italia. Langkah strategis ini disebut-sebut akan menjadi game changer dalam penguatan armada sekaligus memperluas kemampuan operasi TNI AL di laut lepas.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali sendiri membenarkan rencana besar ini. Dia mengungkapkan bahwa rencana akuisisi itu masih dalam tahap pembahasan awal dengan pihak Italia. “Untuk yang Kapal Induk, nanti bisa ditanyakan lebih detail ke pihak Italia. Namun, kita memang sedang berusaha keras untuk mengakuisisi kapal induk yang dulu dimiliki oleh Angkatan Laut Italia, yaitu Garibaldi. Harapan besarnya, kapal ini nantinya bisa memperkuat jajaran kita secara signifikan,” kata Ali, saat ditemui di atas geladak KRI Brawijaya-320, yang bersandar di Dermaga 107, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/9/2025).
Kunjungan Langsung KSAL ke ITS Garibaldi
Menariknya, pada Mei 2024 lalu, KSAL Muhammad Ali bahkan sudah berkesempatan langka untuk mengunjungi langsung ITS Giuseppe Garibaldi yang sedang melaksanakan latihan sebagai bagian dari Naval Diplomacy. Kedatangan Ali kala itu disambut langsung oleh Deputy Chief of the Italian Navy, Admiral Giuseppe Berutti Bergotto, yang menunjukkan keseriusan kedua belah pihak.
Spesifikasi ITS Giuseppe Garibaldi: Legenda Laut Berusia 40 Tahun
Kapal Induk ITS Giuseppe Garibaldi pertama kali diluncurkan pada tahun 1983, yang berarti telah berusia 42 tahun. Kapal ini mulai dioperasikan secara resmi oleh Angkatan Laut Italia sejak 1985 atau sekitar 40 tahun yang lalu, menunjukkan kualitas dan ketahanannya.
Dari segi fisik, panjang kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi ini mencapai 180,2 meter. Selain itu, kecepatan maksimal atau top speed kapal induk legendaris ini masih sangat impresif, yaitu mencapai 30 knots atau setara dengan 56 kilometer per jam.
Dilengkapi Senjata Komprehensif dan Mutakhir
Yang paling menakjubkan, kapal induk ini dilengkapi dengan sistem persenjataan yang sangat komprehensif. Sistem tersebut antara lain sistem pengacau radar, peluncur oktupel Mk. 29 untuk rudal antipesawat RIM-7 Sea Sparrow dan Selenia Aspide, sistem senjata jarak dekat Oto Melara 40L70 DARDO, tiga tabung torpedo antikapal selam 324 mm, dan rudal permukaan-ke-permukaan Otomat Mk 2. Dengan segudang kemampuan itu, Garibaldi diyakini masih dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi pertahanan Indonesia.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
