Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Kota Manado dan Kota Kotamobagu kompak mengalami inflasi pada Agustus 2020. Kota Manado mengalami inflasi 0,71%, sementara Kota Kotamobagu inflasi 0,02%.
Kepala BPS Sulawesi Utara Ateng Hartono, mengungkapkan secara tahun kalender 2020, Kota Manado mengalami deflasi 0,65%, sementara Kota Kotamobagu mengalami inflasi 2,79%.
“Untuk Manado, secara year on year mengalami deflasi 0,84%,” papar Ateng, melalui Berita Resmi Statistik secara virtual, hari ini.
Dijelaskan Ateng bahwa komoditas dominan memberikan andil terhadap inflasi Kota Manado pada Agustus kemarin yaitu sektor akademi dengan capaian 0,2462%. Angka ini diikuti oleh sektor angkutan udara mengalami inflasi 0,1467%, dan emas 0,1186.
“Kalau Kotamobagu didominasi oleh cakalang diawetkan dengan capaian 0,3313%, kue kering berminyak 0,1169%, dan cabai rawit 0,0619%,” tambah dia.
Dia menyebutkan bahwa untuk andil deflasi di Manado disebabkan oleh komoditi bawang merah sebesar 0,1088%, daging babi 0,0407%, dan ikan cakalang.
“Di Kotamobagu, bawang merah juga deflasi 0,1913%. Selanjutnya daun bawang 0,1369%, dan kangkung 0,0816%,” kata dia.
Menariknya bila dibanding dengan kota lainnya di Sulawesi, inflasi Manado tertinggi pertama. Sementara Kota Kotamobagu, tertinggi ke-7. (RTG)