Oleh: Swingly Manderes
Exposenews.id, Manado – Gubernur Sulut Olly Dondokambey kembali menyerahkan bantuan Perlindungan Pekerja Sosial Keagamaan (Perkasa) berupa Santunan Jaminan Kematian bagi Pekerja Sosial Keagamaan di Kantor Gubernur, Selasa (1/9) hari ini.
Di kesempatan kali ini, gubernur menyerahkan kepada 19 ahli waris pekerja sosial keagamaan masing-masing sebesar Rp42 juta yang sudah ditransfer ke rekening Bank Sulut Go.
Gubernur berujar program ini sangat tepat sasaran dan juga membantu keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, ini sebagai wujud Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara hadir dan peduli kepada semua lapisan masyarakat, termasuk pekerja sosial keagamaan.
Inovasi Pemprov Sulut pada program Perkasa itu diapresiasi terus oleh pemerintah pusat. Salah satunya dengan penghargaan Paritrana 2019 yang baru diumumkan beberapa pekan lalu.
“Program ini sudah terbukti sangat membantu masyarakat daerah Bumi Nyiur Melambai Sulut. Sampai saat ini masyarakat sangat puas apa yang kita kerjakan, karena selama tiga tahun kita melaksanakan program ini, ternyata sangat bermanfaat kepada masyarakat,” jelas Olly.
Tambah Olly, pelayan khusus dan pendeta yang masuk di program tersebut, akan menerima subsidi Rp600.000 per bulan, mulai bulan ini hingga Desember nanti.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulut Erny Tumundo, menuturkan sudah sebanyak Rp8 miliar yang disalurkan kepada ahli waris selang Januari sampai awal September ini. Penerima sendiri kurang lebih sudah 200 orang.
“Kalau untuk bantuan Pelsus masih diverifikasi datanya sampai akhir minggu ini, dengan jumlah 77.233 orang, namun tidak termasuk pejabat, ASN, anggota DPRD, TNI /Polri yang berkisar pada 50 ribu peserta. Pencairan nantinya dilakukan secara dua tahap,” sambung Erny.
Sementara itu, Kepala BPJAMSOSTEK Manado Hendrayanto, berujar santunan kematian ini didukung penuh oleh pihaknya. Bahkan ke depannya, bakal ada perlindungan bagi para petani di bumi nyiur melambai.
“Semua ini untuk kesejahteraan masyarakat Sulut,” tukasnya.
Kegiatan ini dihadiri Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, sejumlah pekerja BPJAMSOSTEK Manado, dan ahli waris pekerja sosial lintas keagamaan. (SM/RTG)