Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Bank Sulut Gorontalo (BSG) kecipratan dana stimulus sebesar Rp1 triliun dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan. Ini dibenarkan oleh Direktur Utama BSG, Jeffry Dendeng, saat dihubungi exposenews.id, hari ini.
“Benar, kita baru selesai tanda tangan perjanjian kerjasama (PKS) di Kementerian Keuangan,” papar Dendeng.
Ditambahkan Dendeng bahwa BSG akan fokus pada penyaluran kredit produktif untuk sektor UMKM maupun non UMKM, agar bisa menunjang pemulihan dan menggerakan perekonomian. Serta bisa menyerap tenaga kerja di Provinsi Sulut dan Gorontalo.
“Ini untuk perekonomian daerah, termasuk membangkitkan produktivitas usaha masyarakat di Sulut dan Gorontalo, terlebih bangkit dari pandemi covid-19,” ungkapnya.
Diketahui, Pemerintah pusat secara resmi telah menyiapkan dana Rp11,5 triliun kepada lima Bank Pembangunan Daerah (BPD). Adapun lima BPD tersebut yakni Bank DKI Jakarta, Bank Jawa Jawa Tengah, Bank Jabar dan Banten, dan Bank Jawa Timur dan Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penempatan dana di BPD ini merupakan kelanjutan pemerintah pusat setelah sebelumnya telah menempatkan dana pada 4 Bank Himbara (BNI, Mandiri, BRI, dan BTN) sebesar Rp30 triliun, sesuai dengan PMK 70 Tahun 2020.
“Untuk Bank Jabar Rp2,5 triliun, Bank DKI penempatan dana Rp2 triliun, Bank Jawa Tengah Rp 2 triliun, Bank Jawa Timur Rp2 triliun, Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo Rp1 triliun. Kita telah menyiapkan Rp 20 T untuk ditempatkan di BPD,” jelas Sri Mulyani dalam sambutannya, Senin (27/7).
Kemudian ada pula dua BPD yang masih dikaji untuk penempatan dananya yakni BPD Bali dan BPD Yogyakarta, untuk bisa ditempatkan dana masing-masing Rp 1 triliun. Jadi total ada tujuh BPD.
“Rp 11,5 triliun siap kami salurkan, untuk mendorong ekonomi daerah. Tidak ada persyaratan apa-apa, kecuali untuk menyalurkan ke sektor produktif, leverage dua kali, dengan suku bunga lebih kecil dari yang selama ini mereka pinjamkan,” ujar Sri Mulyani. (RTG)