Banjir di Bolmong. Istimewa. |
Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Bolmong – Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow membuat Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow menetapkan status tanggap darurat yang berlaku selama 14 hari mulai 25 Juli kemarin.
“Status tanggap darurat akan selesai pada 7 Agustus,” kata Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Bolmong Rafik Alamri.
Dipaparkan Alamri bahwa pihaknya terus mengevakuasi setiap lokasi sambil berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait. “Kami fokus membuka jalan yang sebelumnya tertutup material longsoran,” ujar Alamri.
Diketahui, banjir dan longsor terjadi di tiga kecamatan di Dumoga Raya, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sabtu (25/7) kemarin. Tiga kecamatan tersebut adalah Dumoga Barat, Dumoga Tengah dan Dumoga Utara.
Akibatnya, 301 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir dan longsor ini, dan 259 rumah tergenang air dengan ketinggian 50 cm hingga 2 meter.
Jumlah pengungsi mencapai 905 jiwa. Mereka mengungsi di rumah kerabat terdekat.
Terjangan air bah menyebabkan jembatan Kosio yang merupakan penghubung antara Kecamatan Dumoga Tengah dan Dumoga Barat amblas pada bagian oprit sepanjang 7 meter. Turut amblas pula jalan penghubung antara Desa Doloduo III dan Desa Toraut.
Lalu lintas antara Kabupaten Bolmong dan Bolsel terganggu oleh 10 titik longsor di Desa Matayangan, tepatnya di jalan penghubung Doloduo dan Molibagu.
Data kemungkinan bertambah karena masih ada tiga desa yang tengah didata, seperti Desa Dondomon, Dondomon Utara dan Dondomon Selatan.
Banjir terparah terjadi di Desa Kosio Barat. Sebanyak 170 rumah terendam air. Banjir dan longsor dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan sedang yang terjadi sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi. (RTG)