Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Hingga Senin (29/6), sudah ada 55.092 pasien positif Virus Corona di Indonesia. Melihat kondisi ini, Dewan Pimpinan Pusat Garda Tipikor Indonesia merasa perihatin.
Ketua Umum DPP GTI, Panca Dwikora Soekarno berharap adanya kebijakan dari pemerintah yang berkolaborasi dengan DPR RI, untuk menghadirkan kebijakan yang bersifat solusi.
Namun sayangnya, selain kinerja Menteri Kesehatan RI yang terkesan lemah hingga Presiden menegurnya secara keras, GTI juga mempertanyakan kinerja dari Komisi IX DPR RI yang membidangi sektor kesehatan dan tenaga kerja.
Padahal Ketua Komisi IX di DPR RI merupakan politisi asli utusan Sulut, yakni Felly Runtuwene. Felly merupakan salah satu Srikadi asal Sulut, yang naik ke DPR RI melalui mobil politik bernama Partai Nasdem.
Sayangnya kinerja Felly ibarat pribahasa ‘Tong Kosong, nyaring bunyinya’.
Hal tersebut dikatakan oleh Panca, Selasa (30/06) melalui saluran telepon.
Menurutnya, Sebagai anggota DPR RI, seharusnya Felly mengimbangi omong kosongnya dengan kerja nyata.
“Rakyat butuh kerja nyata, bukan celotehan kritik, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, kepemimpinan tak berbobot menghasilkan kinerja buruk, ” ujar Panca.
Ia menambahkan, saat ini masyarakat Indonesia merindukan kerja yang real dari wakil rakyatnya terutama di DPR RI, agar bisa bertahan di tengah wabah Corona ini.
“Masyarakat saat ini sudah cerdas, kalo gak tau mau buat apa sebaiknya mundur dari Kursi Ketua, “tegasnya.
Pada pemberitaan sebelumnya, Benny Tenda, Kader Partai Nasdem melihat kinerja Felly Runtuwene sudah cukup baik.
Hanya saja masih belum fokus dalam menangani covid-19.
“Sebagai Ketua Komisi IX yang membidangi kesehatan, saya harapkan dia (Felly Runtuwene) dapat fokus dan serius bekerja untuk rakyat,” ungkapnya.
Terlebih menghadapi new normal ke depannya.
Benny meminta ada solusi yang tepat dari Felly Runtuwene kepada masyarakat yang membutuhkan kepedulian pemerintah.
“Bila diseriusi, saya rasa masyarakat akan terbantu dengan solusi-solusi yang dilakukannya,” tandas dia. (RTG)