Optimisme Industri Jasa Keuangan Non Bank di Sulut Menghadapi Ancaman Covid

banner 120x600

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Pelaku Industri Jasa Keuangan Non Bank (IKNB) di Sulawesi Utara masih optimis dengan perekonomian, meskipun pandemi covid-19 memukul berbagai sektor. Salah satu IKNB yang berkomitmen melayani masyarakat Sulut yaitu Pegadaian Kanwil V Manado.

Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil V Manado Zulfan Adam menegaskan pihaknya tak akan mengendurkan penyaluran kredit ke masyarakat. Hanya saja strategi bisnis pemasaran yang dijalankan agak berbeda dengan biasanya.

“Pandemi ini kan menurunkan pendapatan di berbagai macam sektor. Oleh karenanya kami saat ini menyasar ke sektor yang tidak terdampak pandemi tersebut. Contohnya toko bahan pokok, usaha bengkel. Pokoknya kategori memiliki prospek, itu yang kita garap,” papar Zulfan saat pertemuan virtual OJK Sulutgomalut dengan IKNB Sulut, Senin (8/6).

Meski pandemi menyerang tiga bulan terakhir ini, ternyata omset Pegadaian Kanwil V Manado sudah mencapai lebih dari 90% dari target di 2020.

Apa yang dihadapi Pegadaian, kini dihadapi juga oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) Manado. Kepala PNM Manado, Eka Pradana menuturkan penyaluran pembiayaan turun akibat covid tersebut.

PNM Manado, kata Pradana, tengah fokus pada pembiayaan kredit ultra mikro, salah satunya yaitu memasarkan Membina Keluarga Sejahtera (Mekar).

“Penyaluran kredit Mekar sampai akhir Maret 2020 sudah menyentuh Rp325 miliar,” jelas dia.

Dia bilang nasabah eksisting jadi sasaran pembiayaan, dan itu pun harus yang nasabah lancar.

Kondisi yang sama dirasakan juga oleh MPM Finance. Branch Manager MPM Finance Manado, Sarfin mengungkapkan, pandemi Covid-19 menekan pembiayaan hingga turun 50%.

Disebutkannya bahwa saat ini MPM menyalurkan pembiayaan lebih selektif. “Contohnya dengan menerapkan uang muka yang disesuaikan,” ucapnya.

Sementara, Kepala OJK Sulutgomalut, Slamet Wibowo mengungkapkan, pembatasan sosial akibat Covid-19 berdampak ke IKNB. “Karena sektor rill sempat vakum,” imbuh Slamet.

Secara umum, Slamet menyatakan kondisi IKNB di Sulut masih bagus. “Kita berharap, IKNB bergerak memasuki new normal dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19,” katanya.

Dia meminta agar IKNB tidak diam, agar tak berdampak pada perekonomian. “Semakin lama sektor riil diam, semakin melemahkan ekonomi. Kondisi itu jangan berlanjut karena semua sektor saling terkait,” tukasnya. (RTG)