![]() |
Erland Mamusung bersemangat menjawab soal-soal yang diberikan gurunya secara online. Istimewa. |
Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap atau yang biasa dikenal sebagai Ujian Akhir Semester (UAS) bagi siswa Sekolah Dasar (SD) tetap dijalankan dari rumah. Termasuk apa yang dilakukan di SD Katolik 10 ST. Theresia GPI Manado selama tiga hari terakhir ini, sejak 2 Juni hingga 4 Juni, hari ini.
Pantauan exposenews.id, sejumlah siswa SD Katolik 10 ST. Theresia GPI Manado tetap bersemangat menjawab soal-soal ujian tersebut. Salah satunya Erland Mamusung.
Siswa kelas 1 A di sekolah tersebut, begitu tenang menjawab soal 5 mata pelajaran utama, yakni Agama, Bahasa Inggris, PPKN, Bahasa Indonesia, dan Matematika dari 2 Juni lalu. “Puji Tuhan, aku bisa jawab soal-soalnya,” ungkap putra pertama dari Noldy Mamusung dan Maureen Marcus itu.
Kata Erland, soal-soal dikirimkan oleh Nanda Mandagi, wali kelasnya, melalui online. Selama ujian berlangsung, Erland diwajibkan menggunakan seragam, serta masker, guna membiasakan diri memakai masker.
“Iya bu guru yang minta semua pakai masker. Sekarang sudah terbiasa pakai masker supaya mencegah corona,” sebutnya.
![]() |
Edgard, adik Erland, happy senang merekam kakaknya sedang menjawab soal ujian |
Menariknya, ketika Erland tengah mengisi jawaban soal ujian, Edgard, adiknya “sibuk” menjadi videografer dadakan buat Erland. Adiknya senang merekam setiap momen saat Erland ujian.
“Lucu juga Edgard yang sibuk shooting kakaknya ujian,” tawa Maureen, ibunya Erland.
Maureen menjelaskan awal putranya sekolah dari rumah, dia dan suami cukup kesulitan mengajari Erland. “Respon Erland awal-awalnya tidak betah, karena dia sukanya belajar di sekolah dengan teman-teman, tapi belakangan ini karena sudah tahu corona ini belum berakhir, jadi dia sudah mengerti belajar dari rumah,” tambah Maureen.
Sekarang ini, Maureen dan suaminya, sudah mendapatkan style yang tepat saat mendampingi kedua putranya untuk belajar. “Puji Tuhan sudah tidak kerepotan lagi, karena sudah dari pertengahan Maret, belajar dari rumah, jadi sudah dapat style belajar yang cocok,” katanya.
Salah satu metode yang diterapkan mereka yaitu menggabungkan metode serius tapi santai, yakni dengan mengajak kedua putranya sambil bermain.
“Supaya mereka tidak bosan, makanya kita terapkan permainan juga sambil mereka serius belajar juga,” terangnya sambil mengharapkan corona cepat berlalu, agar boleh kembali belajar di sekolah, karena anak-anak bukan cuma butuh ilmu pengetahuan tapi juga ruang atau komunitas untuk bersosialisasi dengan guru dan teman-temannya. (RTG)