![]() |
Kepala BPS Sulut, Ateng Hartono |
Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Kota Manado mengalami deflasi 0,01% pada Mei 2020. Hal yang sama juga terjadi di Kota Kotamobagu yang mencatatkan deflasi 0,27%.
Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara, Ateng Hartono menyebutkan dengan deflasi yang terjadi di Manado pada Mei, membuat kota ini mencatatkan deflasi lima bulan berturut-turut sejak Januari hingga Mei 2020.
“Januari deflasi 0,09%, Februari 0,04%, Maret 0,90%, April 0,21%, dan Mei 0,01%,” ujar Ateng saat penyampaian Berita Resmi Statistik secara virtual, Selasa (2/6).
Ateng menuturkan sejumlah kelompok pengeluaran menunjukkan penurunan IHK sehingga deflasi terjadi di Manado. Kelompok dimaksud, yakni Makanan, Minuman dan Tembakau deflasi 1,66%, Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga deflasi 0,03%, dan Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan deflasi 0,02%.
“Inflasi tahun kalender Manado juga mengalami deflasi 1,25%, dan inflasi tahunan atau secara year on year berada di angka 1,44%,” papar pria yang sebelumnya menjabat Kepala BPS di Sumatera Utara ini.
Bagaimana dengan Kotamobagu? Inflasi tahun kalender Kotamobagu tercatat berada di angka 1,62%.
Dari 90 kota perhitungan data inflasi di Indonesia, 67 kota tercatat mengalami inflasi. Sebanyak 23 kita mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi tercatat di Tanjung Pandan yang berada di angka 1,20% dan deflasi terendah Tanjung Pinang, Bogor dan Madiun, yakni di angka 0,01%.
Sementara, deflasi tertinggi tercatat di Luwuk, Sulteng di angka 0,39% dan deflasi terendah di Manado, 0,01%.
“Inflasi Manado bulan kemarin berada di peringkat 68 nasional sedangkan Kotamobagu, di urutan 85,” tukas dia. (RTG)