Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid Bantah Adanya Bisnis Status Pasien

banner 120x600
drg Sanil Marentek 

Oleh: Swingly Manderes

Exposenews.id, Manado – Penolakan keluarga PDP yang meninggal di RSU Pancaran Kasih (RSPK) pada Senin (1/6) viral di dunia maya. Persoalan ini pun mendapat tanggapan dari Gugus tugas percepatan penanganan covid 19 baik Kota Manado dan Provinsi Sulawesi Utara.

“Terkait adanya isu penyogokan kepada keluarga PDP tersebut, sudah dikonfirmasi ke pihak rumah sakit dan mereka mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut, drg Sanil Marentek.

Selanjutnya Sanil mengharapkan masyarakat dapat mempercayakan penangan covid 19 ini kepada petugas medis dan pemerintah, agar kejadian seperti ini tidak kembali terjadi.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel membantah bahwa status seorang pasien dibisniskan. Tegas Dandel, tidak ada seorang dibayar agar mau dijadikan status PDP.

“Klaim seseorang jadi PDP harus ada pendukung diagnostik. Harus ada gambaran radioligis. Ingat tak ada praktek bisnis,” ucap Dandel.

Gejala covid, debut Dandel, tak hanya batuk, panas,sesak nafas, tapi ada beberapa gejala lain yang muncul seperti kasus nyeri ulu hati, bahkan ada juga karena penurunan kesadaran.

“Sekali lagi tidak sembarangan. Kenapa PDP meninggal pakai protap covid? Ini juga demi kesehatan keluarga juga,” imbuh dia.

Gugus tugas kini tengah menyusun rencana rapid test bagi mereka yang ada di sekitaran persoalan RSPK tersebut, bila PDP meninggal hasil swabnya positif. (SM/RTG)