Dinas PPPA Sulut Dampingi Korban Video Viral “Pisang Goroho”

banner 120x600
Kepala Dinas PPPA Sulut Mieke Pangkong 

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Beberapa hari terakhir, kata “pisang goroho” begitu viral di sosial media masyarakat Sulawesi Utara. Hal ini dikarenakan ada oknum menyebar salah satu video seorang remaja perempuan yang melakukan tindakan penyimpangan seksual menggunakan pisang goroho.

Sontak kabar tersebut mengejutkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sulawesi Utara, Mieke Pangkong. Kepada Exposenews.id, Mieke menyayangkan adanya kejadian tersebut.

“Sangat disayangkan terjadi yang seperti itu di Sulut. Dan kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PPPA Kabupaten Bolmong untuk segera mengambil langkah pendampingan terhadap remaja usia belasan tahun tersebut,” ujar Mieke.

Mieke bilang tim Dinas PPPA Sulut juga sudah turun menemui korban. “Sebagaimana yang selalu dimintakan Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur, saat ada persoalan seperti itu agar langsung turun menemui dan mendampingi korban, maka sudah diturunkan tim ke Bolmong. Tim ini juga sudah didampingi oleh psikolog agar bisa memberikan semangat kepada korban,” tambah Mieke.

Dia memaparkan informasi yang didapatkan bahwa korban diintimidasi oleh oknum agar melakukan perbuatan menyimpang itu. “Informasi yang kami terima bahwa korban diancam oleh seseorang. Makanya dia terpaksa melakukan,” sebut Mieke.

Mieke berharap oknum pelaku bisa segera ditemukan untuk diproses secara hukum. Pasalnya hal ini sudah termasuk kategori perbuatan melanggar norma asusila.

“Kami masih menunggu kabar selanjutnya. Semoga pelaku segera didapat,” tegasnya sambil mengimbau masyarakat untuk menghentikan bullying kepada korban, supaya korban tidak terintimidasi.

Di satu sisi, dia meminta kepada orang tua untuk tidak henti memantau apa yang dilakukan anaknya, termasuk mengontrol aplikasi yang ada di telepon seluler anak. Lanjut dia, bahwa saat anak kurang diawasi dan kurang mendapat kasih sayang orang tua, bisa saja anak mencari sesuatu di luar, yang tidak didapatkannya di dalam keluarga.

“Saya berharap kejadian seperti ini tak terulang lagi di kemudian hari. Mari kita sayangi anak-anak kita dengan memberikan waktu yang cukup untuk mendampingi mereka,” pungkasnya. (RTG)