Exposenews.id, Manado – 17 finalis Nyong Noni Sulawesi Utara (NNS) mengikuti karantina pemilihan Nyong Noni Sulut mulai hari ini hingga 19 September di NDC Resorts Manado. 17 Nyong Noni Sulut ini mewakili 9 kabupaten kota di Sulut.
Pemilihan yang bertemakan Ragam Sulut di Asia Pasifik ini dibuka langsung Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw. Wagub Steven berujar di masa pandemi Covid-19 ini, segala aktivitas harus berjalan, karena sampai saat ini tidak tahu kapan pandemi akan berakhir.
“Kalau ditanya kapan selesai covid, jawabannya tidak tahu kapan. Kuncinya kita melakukan aktivitas atau show must going on. Kita harus hidup berdampingan dengan covid, harus mampu beradaptasi termasuk semua tatanan aspek. Tetapi perlu diingat pelaksanaannya mesti mematuhi protokol kesehatan,” kata Steven Kandouw saat didampingi Ketua Umum Ikatan Nyong Noni Sulut dr Kartika Devi Kandouw Tanos MARS, dan Kepala Dinas Pariwisata Sulut, Henry Kaitjili.

Tambah Wagub, pemilihan NNS tidak perlu diragukan, dan iven tahun ini ialah implementasi ikhtiar kita untuk menciptakan dan peningkatan sumber daya manusia. Menurutnya pemilihan NNS bukanlah sekedar rutinitas atau kebiasaan saja.
“Pemilihan NNS ini untuk meningkatkan human capital, bukan sekedar habit,” sambungnya lagi.
Karena itu diharapkannya yang menjadi pemenang dapat menjadi panutan bagi siapapun. “Pemenang harus jadi role model buat semua orang,” tukasnya.
Ketua Umum INNS dr Kartika Devi Kandouw Tanos mengatakan demi menaati protokol kesehatan, pemilihan tahun ini diundur ke September dari yang seharusnya dimulai sejak Juli. Sebelum masa karantina diadakan, 17 finalis sudah mengikuti masa pra karantina.
“Puji Tuhan sekarang ini bisa kita jalani sekarang, dan kemarin itu sudah dilakukan dengan pra karantina,” jelas Devi saat memberikan sambutan.

Dikatakan Devi bahwa ajang pemilihan NNS menghasilkan SDM unggul Sulut, bukan hanya untuk pariwisara tapi juga jadi panutan semua bidang.
“Karena pemilihan ini sudah hampir 50 tahun sejak 1973, dan banyak yang sudah berhasil di Sulut, maupun di luar Sulut,” sebut Devi yang juga dikenal menjabat sebagai Kepala Dinas PPPA Sulut.
Istri Wagub Sulut ini tak lupa mengingatkan kontestan untuk menjalankan protokol sepanjang karantina. “Semua harus menjalankan protokol kesehatan,” tutupnya.
Di satu sisi, Henry Kaitjily menuturkan pemilihan NNS merupakan iven yang berkelas dan dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Ini, ungkap Kadispar, merupakan komitmen bersama dalam mematuhi protokol dan CHSE.
“Pemilihan NNS kali ini adalah pertama dilakukan saat pandemi berlangsung,” tambahnya.
Dia yakin 17 peserta dapat menjadi duta wisata Sulut.
Diketahui, 17 finalis berasal dari Bolsel 1 pasang, Manado 1 pasang, Minahasa 1 pasang, Kepulauan Talaud 1 pasang, Bitung 1 pasang, Minut 1 pasang, Tomohon 1 pasang, Mitra 1 pasang, dan Sangihe 1 nyong. Adapun final pemilihan dilaksanakan pada 18 September mendatang.
(RTG)