Berita  

KNKT Didesak Segera Investigasi Kecelakaan Helikopter H145

Kemenhub Minta KNKT Investigasi Kecelakaan Helikopter BK117-D2 (H145)

Exposenews.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk segera menginvestigasi secara penuh penyebab hilangnya kontak helikopter canggih BK117-D2 atau yang dikenal sebagai H145. Selanjutnya, permintaan resmi ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani kasus ini, sehingga diharapkan proses penyelidikan akan berjalan dengan cepat dan transparan.

Momen Hilang Kontak dan Ditemukannya Bangkai

Helikopter milik PT Eastindo Air dengan nomor registrasi PK-RGH tersebut sebelumnya dinyatakan hilang kontak (lost contact) pada hari Senin, 1 September 2025, tepatnya antara pukul 09.00 hingga 10.00 WITA. Akibatnya, tim pencarian pun langsung diterjunkan untuk mencari titik lokasi jatuhnya pesawat.

Akhirnya, setelah pencarian intensif, helikopter tersebut berhasil ditemukan oleh Tim SAR Darat pada hari Rabu, 3 September, sekitar pukul 14.00 WITA. Tak ayal, temuan ini menjadi titik terang sekaligus awal bagi proses investigasi mendalam untuk mengungkap kronologi sebenarnya.

Dukungan Penuh dan Ungkapan Duka Cita

Merespons temuan ini, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, langsung menegaskan dukungan penuhnya. “Kami mendukung penuh proses investigasi oleh KNKT untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai penyebab insiden ini,” ujarnya dalam siaran pers pada Kamis (4/9/2025). Bahkan, ia menambahkan bahwa hasil investigasi nantinya akan menjadi masukan penting bagi peningkatan keselamatan penerbangan Indonesia ke depan.

Tidak hanya itu, Lukman juga dengan penuh haru menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah yang menimpa helikopter BK117-D2 tersebut. “Kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga kru dan penumpang yang menjadi korban dalam musibah ini,” katanya. Selanjutnya, ia juga berdoa semoga almarhum diterima di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Komitmen Kuat Perkuat Pengawasan

Di sisi lain, Ditjen Hubud juga menegaskan kembali komitmennya untuk terus memperkuat pengawasan dan pelaksanaan regulasi keselamatan penerbangan. Khususnya, untuk operasional helikopter di wilayah dengan medan geografis yang menantang seperti Kalimantan. “Kami akan terus memperkuat pengawasan sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko,” tegasnya. Oleh karena itu, langkah proaktif ini diharapkan dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Kilas Balik Kronologi Penerbangan

Sebelumnya, seperti yang telah banyak diberitakan, Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, mengonfirmasi jatuhnya helikopter BK117 D3 milik Eastindo Air tersebut. Menurutnya, pesawat lepas landas dari Bandara Sjamsir Alam, Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada Senin pagi pukul 08.46 WITA. Tujuannya adalah Bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dengan perkiraan tiba pukul 10.14 WITA.

Fokus Investigasi KNKT: Mengungkap Misteri Sepuluh Menit Kritis

Yang menarik, helikopter sempat tercatat mengudara dalam kondisi normal. Akan tetapi, tidak lama setelahnya, tepatnya sekitar sepuluh menit setelah lepas landas, kontak dengan menara pengawas tiba-tiba terputus secara misterius. Alhasil, kondisi inilah yang kini menjadi fokus utama investigasi KNKT untuk diungkap kebenarannya.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com