JAKARTA, Exposenews.id – Tawuran antarremaja di Jakarta kian menjadi-jadi! Menanggapi hal ini, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Yudha Permana, mengusulkan solusi menarik: memberdayakan Karang Taruna sebagai garda terdepan pencegah konflik.
“Karang Taruna bisa jadi tameng utama untuk bentrok antarwarga,” tegas Yudha dalam keterangan resminya, Senin (18/8/2025). Menurutnya, organisasi pemuda ini punya posisi strategis untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Karang Taruna: Agen Perdamaian atau Sekadar Hiasan?
Yudha meyakini, dengan penguatan peran, Karang Taruna bisa meminimalisir tawuran dan gesekan sosial lainnya. “Kalau mereka aktif, suasana masyarakat pasti lebih terkendali,” ujarnya.
Namun, masalahnya ternyata tidak sesederhana itu! Banyak pengurus Karang Taruna di tingkat kecamatan mengeluh karena dana stimulus dari Pemprov DKI belum cair. Padahal, dana itu vital untuk mendukung kegiatan mereka.
“Mereka terus bertanya-tanya, kapan bantuan itu turun?” ungkap Yudha. Ia menekankan, program pemberdayaan pemuda harus fokus membuat Karang Taruna lebih aktif dan efektif. “Dari level RT sampai kelurahan, mereka harus jadi agen perubahan!” tambahnya.
Tawuran Manggarai: Aksi Petasan & Kemacetan Panjang
Usulan ini muncul di tengah maraknya tawuran di Jakarta. Baru-baru ini, Kamisan berdarah terjadi di kolong Stasiun Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, pada Kamis (14/8/2025). Video viral memperlihatkan dua kelompok saling serang dengan petasan, memicu kemacetan parah di Jalan Sultan Agung.
Tak hanya sekali, bentrokan serupa sudah terjadi sebelumnya! Pada Minggu (4/5/2025), terowongan Manggarai kembali jadi medan perang. Awalnya, salah satu kelompok melempar petasan ke wilayah lawan—yang ternyata berasal dari RW 012 Kecamatan Manggarai ke wilayah RW 04.
Gubernur Pramono Anung: “Ada yang Sengaja Viralkan!”
Menanggapi viralnya video tawuran, Gubernur Jakarta Pramono Anung curiga ada upaya pembentukan opini negatif. “Ini sengaja dikontenkan seolah tawuran terjadi setiap hari,” tegasnya di Balai Kota Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Pramono bahkan berjanji akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan aparat hukum untuk menindak pembuat konten provokatif. “Siapa pun yang menyebarkan video ini harus ditindak tegas!” tegasnya.
Yudha menegaskan, Karang Taruna harus diberdayakan secepatnya! Mulai dari pendanaan hingga program kreatif untuk mengalihkan energi pemuda dari tawuran ke kegiatan positif.
“Mereka bisa jadi ujung tombak perdamaian, asal didukung serius,” tandasnya.
Sementara itu, warga menunggu aksi nyata. Akankah Karang Taruna jadi pahlawan, atau Jakarta terus jadi medan perang remaja?