Berita  

Ribuan Siswa Keracunan, JCW Desak Presiden Hentikan Segera Program MBG!

YOGYAKARTA, Exposenews.id – Heboh! Jogja Corruption Watch (JCW) kini menuntut Presiden Prabowo Subianto menghentikan segera program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pasalnya, kasus keracunan terus terjadi di berbagai daerah, termasuk DIY, dengan korban mencapai lebih dari seribu siswa!

Baharudin Kamba, Deputi Bidang Pengaduan Masyarakat JCW, menegaskan dugaan bahwa penyelenggara program MBG tidak memenuhi standar gizi minimal pemerintah. “Lihat saja, kasus keracunan terus berulang. Presiden harus bertindak sekarang!” tegasnya, Kamis (14/8/2025).

Deretan Kasus Keracunan yang Bikin Geram

Fakta mengejutkan terungkap dari catatan JCW: sejak Januari hingga Agustus 2025, ratusan siswa, guru, dan karyawan sekolah di Yogyakarta keracunan massal usai menyantap menu MBG. Yang lebih miris, aparat hukum tidak menindak tegas penyedia makanan. “Evaluasi terus dilakukan, tapi korban tetap berjatuhan!” ujar Kamba.

Contoh nyata terjadi di tiga SMP di Kecamatan Mlati, Sleman. Siswa SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati, dan SMP Pamungkas Muhammadiyah Mlati harus dilarikan ke puskesmas karena gejala keracunan. “Beberapa bahkan kami rujuk ke rumah sakit!” ungkap Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sleman, Dedi Aprianto.

Kulonprogo Juga Jadi Korban!

Tidak hanya di Sleman, Kulonprogo pun merasakan dampaknya. Akhir Juli lalu, puluhan siswa SMP Muhammadiyah 2 Wates dan SMP Negeri 3 Wates muntah-muntah dan diare usai makan menu MBG. Bahkan, anak-anak TK ABA Kasatriyan Wates pun menjadi korban di Juni 2025. “Ini sudah keterlaluan!” protes Kamba.

Anggaran Besar, Tapi Hasilnya Mencemaskan

JCW menyoroti dua masalah besar: pemborosan anggaran dan potensi korupsi. “Dana program ini sangat besar, tapi hasilnya malah membahayakan siswa!” tegas Kamba. Alih-alih menyehatkan, program ini justru mengancam nyawa anak-anak.

Presiden Diminta Turun Tangan!

Tekanan semakin kuat pada Presiden Prabowo. JCW mendesak penghentian sementara program MBG hingga investigasi tuntas. “Jangan sampai ada korban lagi!” seru Kamba.

Apa Kata Dinas Kesehatan?

Dedi Aprianto menyatakan dugaan kuat bahwa gejala keracunan berasal dari menu MBG. “Kami masih menyelidiki, tapi pola kasusnya serupa,” jelasnya. Sayangnya, pihak berwenang belum mengambil tindakan tegas.

Nasib Program MBG di Ujung Tanduk?

Dengan banyaknya korban, publik semakin geram dan khawatir. “Kalau terus begini, lebih baik hentikan program ini!” tandas Kamba. Pertanyaannya sekarang: Akankah Presiden mendengar jeritan para korban?