Berita  

BNPB Ungkap 3.000 Hektare Lahan Hangus Akibat Karhutla!

JAKARTA, Exposenews.id – Tak hanya melaporkan kejadian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kali ini membongkar fakta mengejutkan! Ternyata, api telah melahap 3.000 hektare lahan di enam provinsi prioritas dalam serangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terbaru.

3.000 Hektare Lahan Ludes Terbakar!

Pertama-tama, Kepala BNPB Suharyanto membeberkan daftar wilayah terdampak paling parah. Tak lain adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

“Khusus untuk enam provinsi prioritas ini, luas lahan terbakar mencapai 3.000 hektare,” ungkap Suharyanto dalam konferensi pers di Gedung BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025).

Kabar Baik: Angka Karhutla Anjlok!

Di sisi lain, Suharyanto langsung menepis kekhawatiran publik. “Nyatanya, karhutla 2025 justru turun drastis dibanding tahun lalu!” tegasnya.

Lebih lanjut, prestasi ini tak lepas dari kolaborasi solid BNPB, TNI, Polri, Manggala Agni, relawan, dan masyarakat peduli api yang tak hanya bahu-membahu, tetapi juga menggunakan peralatan lengkap mulai dari PBD, selang, hingga pompa air.

Lima Pesawat Dikerahkan untuk Hujan Buatan!

Tak berhenti sampai di situ, BNPB bahkan mengerahkan lima pesawat untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna menciptakan hujan buatan di enam provinsi terdampak.

12 Helikopter Water Bombing Gempur Titik Api!

Selanjutnya, tim gabungan menunjukkan aksi nyata! Mereka tidak hanya berdiam diri, melainkan menerbangkan 12 helikopter water bombing untuk menghancurkan titik-titik api di medan terjal.

“Alhasil, kami harus menggunakan helikopter karena medannya benar-benar ekstrem. Terlebih lagi, banyak lokasi terlalu curam dan jauh untuk dijangkau tim darat,” jelas Suharyanto.

Strategi Canggih Gabungan BMKG & Kementerian Kehutanan

Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni turut mengungkap strategi mutakhir. “Pada dasarnya, kami mengombinasikan berbagai teknologi canggih,” ujarnya.

Antara lain:

  • Pemantauan curah hujan real-time

  • Prediksi wilayah rawan kebakaran

  • Tak ketinggalan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)

  • Selain itu water bombing presisi

  • Terakhir pengerahan Satgas Darat

“Sebagai contoh, BMKG telah melengkapi diri dengan aplikasi canggih, radar, dan satelit,” tambahnya.

Peran Masyarakat Tetap Kunci!

Meski demikian, pemerintah menekankan bahwa peran aktif masyarakat tetap penting. “Oleh karena itu, kami terus berkoordinasi dengan semua pihak,” tutup Suharyanto.