Berita  

Napi Rutan Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Sel Isolasi

SEMARANG, Exposenews.id – Sebuah kejadian mencekam mengguncang Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Semarang dini hari Sabtu (9/8/2025). Hanya dalam rentang waktu 80 menit, seorang napi yang sebelumnya terlihat hidup, ditemukan tewas dalam kondisi mengerikan di sel isolasinya.

Kronologi Misterius: Masih Hidup Pukul 3 Pagi, Tewas Sebelum Subuh

Menurut keterangan polisi, petugas Rutan Semarang sedang melakukan patroli rutin sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka memeriksa setiap blok, termasuk register H (blok isolasi) tempat Ferry Nur Aziz alias Babe (40) ditahan. Saat itu, petugas memastikan Ferry masih hidup dan terdiam di kamar nomor 17.

Namun, situasi berbalik drastis hanya 80 menit kemudian! Pukul 04.20 WIB, seorang tahanan di kamar nomor 2 berhasil menarik perhatian petugas dengan melambaikan tangan. Dia melaporkan bahwa Ferry di kamar 17 sudah tak bernyawa.

Posisi Mengerikan: Tergantung dengan Kaki Menyentuh Lantai

Petugas segera bergegas ke lokasi dan terkejut melihat Ferry dalam kondisi tergantung di jeruji besi setinggi 3,2 meter. Yang lebih mengejutkan, kakinya masih menyentuh lantai!

Iptu Andy Susanto, Kapolsek Semarang Timur, menegaskan, ‘Korban memakai sarung yang ia sambung dengan potongan celana untuk menggantung diri. Meski posisinya tergantung, kakinya masih menapak lantai, menunjukkan mungkin ada upaya terakhir sebelum ia menyerah.”

TKP Diperiksa, Tidak Ada Tanda Kekerasan

Tim Inafis Polrestabes Semarang langsung bergerak cepat memeriksa TKP. Hasil pemeriksaan awal tidak menemukan bekas kekerasan baru, kecuali lecet jeratan di leher.

Tim medis segera membawa jenazah Ferry ke RSUP Dr. Kariadi Semarang untuk melakukan autopsi guna mengungkap penyebab kematiannya. Sementara itu, polisi dan pihak Rutan terus menyelidiki apakah ada faktor lain di balik tragedi ini.

Pertanyaan Besar: Bunuh Diri atau Ada Intervensi?

Meski dugaan sementara mengarah pada bunuh diri, beberapa hal masih mengundang tanya:

  1. Mengapa Ferry memilih mengakhiri hidup di sel isolasi?

  2. Bagaimana bisa ia menggantung diri sementara kakinya masih menyentuh lantai?

  3. Adakah tekanan psikologis atau perlakuan tertentu sebelum kematiannya?

Pihak berwajib menjanjikan investigasi transparan untuk menjawab semua pertanyaan ini. Masyarakat pun menunggu kejelasan atas kasus yang penuh teka-teki ini.