JAKARTA, Exposenews.id – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau kembali memicu keprihatinan nasional! Pemerintah dan Polda Riau langsung bergerak cepat untuk menindak tegas pelaku pembakaran, termasuk cukong nakal yang diduga bermain api. Sebagai salah satu wilayah paling rawan karhutla, Riau terus menjadi sorotan utama, terutama di puncak musim kemarau ini.
Polisi Sudah Amankan 51 Tersangka!
Polda Riau menunjukkan keseriusannya dengan mengamankan 51 tersangka dalam kasus karhutla sejak Januari hingga Juli 2025. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan fakta mengejutkan: aparat telah menangani 41 kasus pembakaran lahan yang melahap ratusan hektar hutan dan perkebunan.
“Saya baru saja bertemu Kapolri setelah kunjungan kerjanya ke Riau. Hasilnya? 51 tersangka sudah dalam pemeriksaan!” tegas Raja Juli dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (28/7/2025).
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan juga memberikan peringatan keras kepada cukong dan pemilik lahan nakal. “Siapa pun yang berani membakar lahan demi keuntungan pribadi harus siap berurusan dengan hukum!” tegasnya tanpa kompromi.
Kapolri Perintahkan Penindakan Merata!
Raja Juli menegaskan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan seluruh jajaran kepolisian untuk bertindak tegas tanpa pandang bulu. Pasalnya, investigasi mengungkap keterlibatan cukong yang sengaja membakar lahan untuk membuka area perkebunan baru.
“Kapolri sudah memberikan instruksi jelas: tindak semua pelaku, baik korporasi maupun individu. Kita harus ciptakan efek jera!” tegas Raja Juli.
Menhut ini mengingatkan, praktik pembakaran lahan hanya akan menimbulkan bencana beruntun. “Kalau terus begini, kapan lingkungan kita akan aman? Anak-anak terpaksa libur sekolah, aktivitas ekonomi lumpuh, ini keadaan darurat!” tambahnya.
TNI-Polri Turun dengan Senjata Lengkap!
BNPB mengerahkan 100 personel TNI dan 100 Polri ke garis depan dengan perlengkapan mutakhir. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan Riau, Sumsel, Jambi, dan Kalbar menjadi daerah prioritas operasi.
“Kami siapkan segala kebutuhan, mulai dari helikopter patroli, operasi water bombing, hingga modifikasi cuaca. Semua personel mendapat dukungan penuh!” tegas Suharyanto.
Pengerahan pasukan ini akan berlangsung tanpa batas waktu, menunggu perkembangan situasi berdasarkan pantauan BMKG hingga karhutla benar-benar terkendali.
Masyarakat Harus Jadi Bagian dari Solusi
Raja Juli menekankan bahwa penanganan karhutla membutuhkan peran aktif seluruh masyarakat. “Ingatkan keluarga dan tetangga untuk tidak membakar lahan! Dampaknya mengerikan – polusi udara, aktivitas pendidikan terganggu, penerbangan lumpuh!” serunya.
Dia mengajak semua pihak untuk membangun kesadaran kolektif. Kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar harus segera dihentikan sebelum menimbulkan kerugian lebih besar.
Dengan langkah cepat Polda Riau, dukungan penuh TNI-Polri, dan komitmen Kapolri, harapannya kasus karhutla di Riau bisa segera tuntas. Namun tanpa partisipasi masyarakat, semua upaya ini bisa sia-sia.
“Kita tidak bisa hanya menunggu. Saatnya bertindak sekarang sebelum semuanya terlambat!” tegas Raja Juli mengakhiri pernyataannya.