LABUAN BAJO, Exposenews.id – KM Mulya Abadi (GT 171), sebuah kapal pengangkut semen dan sembako, tiba-tiba hilang kontak setelah kemudinya patah di perairan utara Pulau Flores pada Selasa (23/7/2025). Delapan orang kru kapal terlibat dalam insiden ini, dan hingga kini, tim SAR masih berjuang menemukan mereka!
Kronologi Kejadian: Kapal Kirim Sinyal Darurat Sebelum Hilang
Kantor SAR Maumere langsung bergerak cepat setelah SAR Makassar melaporkan kasus ini pada Kamis (24/7/2025). KM Mulya Abadi sebelumnya berlayar dari Pulau Jinato, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, menuju Pelabuhan Riung di Ngada, Nusa Tenggara Timur.
Namun, nasib berkata lain! Dua jam setelah berangkat, tepatnya pukul 22.00 WITA, kru kapal sempat menghubungi keluarga dan mengabarkan bahwa kemudi kapal patah. Kapal pun hanyut tanpa kendali!
“Mereka memperkirakan posisi kapal saat itu sekitar 30-40 mil dari Pulau Jinato. Sayangnya, setelah itu, kami kehilangan kontak dengan mereka,” jelas Fathur Rahman, Kepala Kantor SAR Maumere.
Tim SAR Turun Tangan, Pencarian Masih Berlangsung!
Begitu laporan masuk, tim SAR gabungan langsung menyiapkan KN SAR Puntadewa 250 untuk menyisir perairan utara Flores. Mereka juga berkoordinasi dengan Stasiun Radio Pantai (SROP) di Flores dan Pos AL Mbay.
Sayangnya, hingga Jumat (25/7/2025) sore, hasil pencarian belum membuahkan titik terang. “Kami sudah mengirimkan sinyal darurat ke semua pihak terkait, tapi belum ada respons,” tambah Rahman.
Pukul 16.30 WITA, tim SAR akhirnya berangkat menuju lokasi terakhir kapal terdeteksi berdasarkan perhitungan SAR MAP. Saat ini, KN SAR Puntadewa 250 masih berusaha mencapai titik tersebut.
Harapan untuk Keselamatan Kru Kapal
Fathur Rahman menegaskan bahwa timnya berkomitmen penuh untuk menemukan KM Mulya Abadi secepat mungkin. “Kami berharap operasi ini berhasil membawa kabar baik,” ujarnya.
Masyarakat juga turut mendoakan keselamatan delapan kru kapal yang masih hilang.