Berita  

Atlet Fornas VIII Yogya Tewas Saat Snorkeling di Gili Trawangan

MATARAM, Exposenews.id – Dunia olahraga Indonesia berduka. Salah satu atlet Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII asal Yogyakarta, RHW (64), meninggal dunia secara mendadak saat snorkeling di Gili Trawangan, Lombok Utara, Kamis (24/7/2025). Padahal, pria yang aktif di cabang gate ball ini seharusnya bertanding dalam Fornas VIII NTB yang baru akan dibuka dua hari kemudian.

Awalnya Penuh Semangat, Akhirnya Berujung Duka

Kronologi bermula ketika rombongan Fornas DIY berjumlah 14 orang memutuskan menghabiskan waktu liburan di Gili Trawangan. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 09.45 WITA dan langsung bersiap untuk snorkeling di perairan jernih sekitar pulau.

Rustam, rekan satu tim RHW, mengenang betapa bersemangatnya almarhum sebelum tragedi terjadi. “Dia bahkan bercanda akan mentraktir kami semua usai snorkeling. Itu menjadi kata-kata terakhirnya yang kami ingat,” ucap Rustam dengan suara bergetar saat tim Exposenews.id temui di RS Bhayangkara.

Fakta mengejutkan lainnya, RHW tercatat sebagai peserta paling antusias dalam rombongan. “Dia yang pertama kali siap terjun ke air, penuh semangat,” kenang Rustam.

5 Menit yang Mengubah Segalanya

Pemandu snorkeling terlebih dahulu memberikan pengarahan singkat dan memastikan seluruh peserta mengenakan pelampung dengan benar. Ricard, salah satu anggota rombongan, menggambarkan detik-detik menegangkan saat RHW tiba-tiba kolaps.

“Baru sekitar lima menit di air, tiba-tiba kami melihatnya tidak bergerak,” tutur Ricard dengan wajah pucat. Pemandu langsung bertindak cepat, menarik tubuh RHW ke atas perahu dan segera memberikan napas buatan.

Sayangnya, upaya CPR selama perjalanan ke klinik terdekat tidak membuahkan hasil. Tim medis di Klinik Gili Trawangan hanya bisa menetapkan RHW meninggal dunia pada pukul 10.15 WITA.

Keputusan Keluarga dan Dampaknya

Jenazah RHW kemudian menjalani proses evakuasi ke RS Bhayangkara Mataram melalui Pelabuhan Bangsal. Keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi. “Kami melihat ini sebagai kejadian alamiah. Besok pagi jenazah akan kami bawa pulang ke Yogyakarta,” tegas Ricard yang mewakili keluarga.

Keputusan ini membuat penyelidikan kepolisian terkait penyebab kematian terhambat. Namun AKP Punguan Hutahaean dari Satreskrim Polres Lombok Utara menyatakan, “Berdasarkan kronologi kejadian dan pemeriksaan awal, dugaan kuat penyebabnya adalah serangan jantung mendadak saat aktivitas snorkeling.”

Tragedi ini memicu gelombang duka di kalangan atlet Fornas. Sejumlah atlet gate ball asal Yogyakarta memutuskan mengundurkan diri dari kompetisi sebagai bentuk penghormatan.

Kejadian ini juga menyisakan pelajaran berharga bagi wisatawan dan atlet:

  1. Pemeriksaan kesehatan wajib sebelum aktivitas berat

  2. Pentingnya pendampingan pemandu profesional

  3. Kesiapan pertolongan pertama di lokasi wisata