Exposenews.id – Gedung Putih baru saja mengungkap kesepakatan mengejutkan! Indonesia bakal memastikan kemudahan transfer data pribadi warganya ke Amerika Serikat (AS). Kabar ini langsung jadi sorotan setelah Gedung Putih merilis dokumen resmi yang menyebut AS dan Indonesia sepakat menandatangani kerja sama perdagangan bersejarah, Selasa (22/7/2025).
Nah, lo! AS sekarang diakui sebagai negara dengan perlindungan data yang memadai menurut hukum Indonesia. Artinya, perusahaan AS bisa lebih leluasa memindahkan data dari Indonesia. “Perusahaan-perusahaan AS sudah menunggu reformasi ini bertahun-tahun,” tulis Gedung Putih dalam pernyataannya.
Indonesia & AS Sepakat Hancurkan Hambatan Perdagangan Digital
Tak cuma soal data, kerja sama ini juga mencakup investasi digital, perdagangan, dan jasa. Hebatnya, Indonesia bahkan berkomitmen menghapus tarif impor untuk produk digital tak berwujud dan mengubah aturan deklarasi impor yang selama ini memberatkan.
Gedung Putih juga menegaskan, Indonesia bakal mendukung moratorium permanen bea masuk untuk transaksi elektronik di WTO (Organisasi Perdagangan Dunia). “Indonesia akan segera mengambil langkah konkret untuk merevisi aturan domestiknya sesuai kesepakatan WTO,” jelas Gedung Putih.
Indonesia Babat Habis Tarif Impor AS!
Ini dia yang paling bikin heboh! Indonesia setuju menghapus 99% tarif impor untuk produk AS. Bayangkan! Mulai dari pertanian, kesehatan, makanan laut, teknologi, otomotif, hingga bahan kimia—semua dapat akses pasar lebih mudah.
“Ini peluang besar bagi eksportir AS,” tegas Gedung Putih. Dampaknya? Lapangan kerja di AS bakal terbuka lebar, terutama di sektor high-tech dan manufaktur. “Kesepakatan ini adalah kemenangan untuk rakyat Amerika,” tambah mereka.
AS Peringatkan Soal Praktik Perdagangan Curang
Jangan kira ini cuma soal ekonomi biasa! Gedung Putih secara tegas menyebut kesepakatan ini sebagai “balas dendam” terhadap praktik perdagangan tidak adil yang merugikan AS selama puluhan tahun. “Sejak hari pertama menjabat, Presiden Trump menolak mentolerir ketidakadilan dagang,” tulis mereka.
Bahkan, pada 2 April lalu, Trump sempat nyatakan darurat nasional karena defisit perdagangan AS yang membengkak. “Kami tak akan diam melihat mitra dagang main tarif seenaknya dan tekan upah pekerja AS,” tegas Gedung Putih.
AS Kuasai Pasar, Indonesia Dapat Apa?
Lantas, apa untungnya buat Indonesia? Meski terkesan “mengalah” di beberapa poin, kerja sama ini bisa membuka peluang investasi AS lebih besar di Tanah Air. Tapi, tetap harus waspada—jangan sampai data pribadi warga Indonesia malah jadi “komoditas” perusahaan AS.
Satu hal pasti, kesepakatan ini bakal mengubah peta perdagangan digital dunia. So, siap-siap! Dampaknya bisa langsung terasa dalam hitungan bulan.