JAKARTA, Exposenews.id – Abdul (20), yang namanya dirahasiakan, langsung syok begitu mendengar kabar bahwa adiknya, MI (17), tewas dalam tawuran brutal di Jalan Taruna Jaya, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. Peristiwa maut itu terjadi dini hari Sabtu (12/7/2025).
Saat itu, Abdul sedang bekerja ketika tiba-tiba telepon dari orangtuanya membuat jantungnya berhenti sejenak. “MI sudah tidak ada,” begitu katanya. Tanpa buang waktu, Abdul langsung buru-buru mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tiga teman MI, yang sempat mengantarkan korban ke rumah sakit, menjadi sumber informasinya.
“Begitu ketiga temannya itu muncul, mereka langsung ngotot bilang MI jadi korban begal,” papar Abdul dengan raut wajah muram saat berbincang dengan tim liputan di lokasi kejadian, Kamis (17/7/2025). Tapi, nalarnya mengatakan ada yang tidak beres. Ia pun mendesak ketiga teman itu untuk jujur.
“Aku terus mendesak mereka lebih keras, sampai akhirnya mereka mengaku, ‘Sebenarnya bukan dibegal, Bang, tapi tawuran’,” tegas Abdul dengan suara getir.
Malam Terakhir Sebelum Tewas
Malam sebelum kejadian, MI pamit keluar rumah sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat (11/7/2025). Katanya, ia mau nongkrong dengan tiga temannya di Cibubur. Namun pukul 02.00 WIB, tiga orang tak dikenal langsung menyergap MI dan memaksanya ikut tawuran!
“Tiga temannya bilang enggak kenal sama yang ajak tawuran. Tapi, MI ikut juga,” jelas Abdul.
Keluarga Rela, Tapi…
Meski kehilangan, keluarga MI memilih ikhlas. Mereka menganggap ini musibah dan tidak berniat menuntut siapa pun. “Kami kuburkan Sabtu siang di Pondok Ranggon. Enggak mau diotopsi, kasihan,” kata Abdul lirih.
Tawuran Maut yang Terekam Kamera
Sebelumnya, video viral di Instagram @kabarcibubur24jam memperlihatkan sekelompok remaja membawa celurit dan berkonvoi motor. Mereka bergerak perlahan, seperti sedang mencari lawan.
Menurut narasi video, tawuran ini melibatkan dua kelompok: remaja Kranggan vs. gang Jalan Taruna Jaya. Korban tewas disebut berasal dari Cibubur yang ikut gabung dengan kelompok Kranggan.
“Kejadian sekitar pukul 03.35 WIB. Satu orang meninggal, diduga anak Gang Rukun Cibubur yang ikut anak Kranggan,” tulis keterangan video itu.
Polisi Buru Pelaku
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, langsung memastikan kebenaran insiden berdarah ini. “Tim kita sedang mengusut tuntas kasus ini. Untuk pelaku utama, kita masih terus memburunya,” tegas Dicky saat dikonfirmasi Kamis (17/7/2025).
Tim reskrim masih mendalami motif tawuran dan identitas pelaku yang menewaskan MI.
Kenapa Remaja Masih Nekat Tawuran?
Ini menjadi pertanyaan besar. Padahal, polisi sudah sering melakukan razia dan sosialisasi bahaya tawuran. Tapi nyatanya, aksi brutal masih terus terjadi.
Psikolog remaja, Dr. Anita Rahayu, mengatakan, “Faktor solidaritas kelompok dan tekanan sosial membuat remaja sulit menolak ajakan tawuran.
Korban Hanya Jadi Angka Statistik?
MI bukan korban pertama, dan sayangnya, mungkin bukan yang terakhir. Tawuran Telan Korban Lagi! Remaja Jadi Statistik yang Terlupakan dalam Hitungan Hari.
Komisioner KPAI, Jasra Putra, menegaskan, “Perlu tindakan tegas dari sekolah, orangtua, dan aparat. Jangan sampai ada korban berikutnya.”
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Orangtua: Awasi pergaulan anak, terutama malam hari.
Sekolah: Beri edukasi bahaya tawuran dan sanksi tegas.
Masyarakat: Laporkan kegiatan mencurigakan ke polisi.
Kematian MI harus jadi pelajaran. Jangan biarkan remaja menjadi korban berikutnya. Aksi sekarang juga, sebelum terlambat!