Berita  

Gawat! 10.000 Data Konsumen Ninja Xpress Dicuri

JAKARTA, Exposenews.id – Bocor besar-besaran! Sebanyak 10.000 data konsumen jasa ekspedisi Ninja Xpress berhasil dicuri oleh seorang pekerja harian lepas yang nekat menyusup ke sistem internal perusahaan. Aksi kriminal ini terjadi selama periode Desember 2024 hingga Januari 2025, dan dampaknya sungguh mengerikan!

Akibat ulah oknum ini, 294 pembeli harus gigit jari karena menerima paket yang isinya nggak masuk akal – mulai dari kain perca, sampah, hingga tumpukan koran bekas. Parahnya, barang-barang itu sengaja dibikin berat biar terlihat seperti paket asli. Bangsat banget, ya?

Polisi Ungkap Modus Operandi Pelaku

Kasubdit III Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Rafles Langgak Putra Marpaung, membeberkan bahwa awalnya Ninja Xpress kebanjiran 100 laporan dari pelanggan yang kecewa. Bayangkan, mereka memesan barang bagus, eh dapatnya malah sampah! Bahkan, paket-paket itu tiba lebih cepat dari perkiraan, curang banget kan?

Kami langsung bergerak cepat dan menemukan fakta mengejutkan. Isi paketnya cuma kain perca, koran, atau sampah yang ditumpuk biar beratnya mirip barang asli,” tegas Rafles dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (11/7/2025).

Audit Internal Bongkar Kebocoran Data

Ninja Xpress langsung panik dan melakukan audit internal. Hasilnya? Mereka nemuin 294 pengiriman COD bermasalah! Ternyata, ada aktivitas mencurigakan di kantor cabang Lengkong, Bandung, di mana seorang oknum nekad membuka data konsumen tanpa izin.

Awalnya, perusahaan menduga karyawan resmi yang berkhianat. Setelah digiring ke ruang interogasi, petugas kepolisian akhirnya mengorek fakta mengejutkan: pelaku utamanya bukan karyawan tetap, melainkan pekerja harian lepas berinisial T yang culas memanfaatkan celah kelalaian staf untuk membobol sistem! Ngeselin banget, kan?

Pelaku Ternyata Hanya “Kaki Tangan”

Yang bikin darah mendidih, ternyata T cuma pion kecil dalam permainan ini! FMB – mantan kurir Ninja Xpress yang sudah diciduk polisi di Cirebon pada 5 Mei lalu – pun ternyata cuma otak kedua yang memerintah T. Tapi ini belum seberapa! Polisi masih memburu G, sang dalang sebenarnya yang kini masuk daftar buronan (DPO)!

Modusnya licik banget! G meminta FMB untuk mencuri data konsumen. Karena FMB nggak punya akses, dia pun merekrut T yang kerja harian lepas di Ninja Xpress. Bayarannya? Cuma Rp 2.500 per data! FMB dapat Rp 1.000/data, sedangkan T dikasih Rp 1.500/data. Total, mereka mengantongi Rp 25 juta dari kejahatan ini!

Paket Asli Tetap Dikirim, Tapi…

Biar nggak ketahuan, G mencetak resi palsu mirip milik Ninja Xpress (tapi tanpa logo) untuk mengelabui korban. Triknya licin, karena paket asli tetap dikirim ke pelanggan, sementara paket sampah dikirim lebih cepat. Jadi korban dapat dua paket: satu asli, satu palsu!

Ninja Xpress Langsung Ambil Tindakan Tegas

Chief Marketing Officer (CMO) Ninja Xpress, Andi Junardi Juarsa, nggak terima dengan kejadian ini. Dia menegaskan bahwa perusahaan sangat serius melindungi privasi pelanggan.

Kami gercep! Begau ada indikasi kebocoran, langsung kami investigasi dan laporkan ke polisi,” tegas Andi. “Ini bukti bahwa keamanan data harus jadi prioritas semua pihak.”

Ninja Xpress juga berjanji bakal memperketat sistem keamanan biar kejadian kayak gini nggak terulang lagi.

Pelaku Terancam Hukuman Berat

Polisi kini masih memburu G, sang dalang yang kabur. Polisi sudah menahan T dan FMB, dan kini mereka terancam hukuman penjara bertahun-tahun atas kasus pencurian data dan penipuan!

Nah, buat kamu yang suka belanja online, hati-hati! Selalu cek resi dan pastikan paket datang dari sumber terpercaya. Jangan sampai jadi korban berikutnya!