Berita  

Nekat! Tambang Ilegal Garap Lahan Pemkab, Pelaku Kabur Tinggalkan Alat

BANGKA, Exposenews.id – Aksi nekat penambangan timah ilegal baru saja terjadi di lahan perkantoran Pemkab Bangka Barat. Polisi yang bergerak cepat langsung menggerebek lokasi, tetapi para pelaku sudah kabur lebih dulu, meninggalkan peralatan tambang lengkap! Kejadian ini memicu kemarahan aparat, Jumat (11/7/2025).

Pelaku Kabur, Peralatan Disita Polisi

Saat petugas tiba, para penambang ilegal itu langsung melarikan diri. Namun, polisi tidak tinggal diam. Mereka langsung membongkar paksa semua peralatan yang tertinggal, termasuk mesin genset, pipa air, dan alat pembilas timah. Semuanya disita sebagai barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha, tegas menyatakan bahwa aktivitas ilegal ini harus dihentikan. “Ini kawasan strategis! Ada bangunan pemerintah dan termasuk hutan lindung. Tidak boleh ada penambangan semena-mena di sini,” tegasnya di lokasi kejadian.

Peringatan Keras untuk Penambang Nakal

Meski belum ada pelaku yang tertangkap, polisi sudah mengambil langkah tegas. “Kami fokus pada penertiban dan imbauan dulu. Tapi kalau masih ada yang bandel, hukum akan kami jalankan tanpa kompromi!” ancam Pradana.

Lokasi tambang ilegal ini ternyata sangat dekat dengan mess pegawai pemerintah. Yang bikin geleng-geleng kepala, aktivitas tambang ilegal ini ternyata sudah berjalan berbulan-bulan! Para pelaku seenaknya beroperasi siang-malam, piawai memanfaatkan celah saat pengawasan aparat lengah.

Pradana menekankan, masalah ini bukan sekadar pelanggaran hukum. “Ini merusak lingkungan, mengancam fasilitas umum, dan merugikan masyarakat,” jelasnya.

Bangka Barat menyimpan kekayaan timah melimpah dengan banyak perusahaan yang mengantongi izin usaha pertambangan (IUP). Namun, para penambang liar tetap merajalela, terutama merusak kawasan yang seharusnya menjadi wilayah lindung.

Harga Timah Melambung, Warga Nekat Menambang

Faktor ekonomi menjadi pemicu utama. Dengan harga pasir timah mencapai Rp 150.000 per kilogram, banyak warga tergoda untuk menambang secara ilegal. “Ini bahaya! Selain ilegal, aktivitas ini merusak tatanan lingkungan dan hukum,” tegas Pradana.

Polisi kini meningkatkan patroli dan pengawasan di kawasan rawan tambang ilegal. “Kami tidak mau ada lagi kejadian seperti ini. Masyarakat harus taat hukum,” tegas Kapolres.

Pihak kepolisian juga meminta bantuan warga untuk melaporkan aktivitas mencurigakan. “Jika melihat tambang ilegal, segera hubungi kami. Mari jaga bersama aset negara ini,” imbau Pradana.

Tambang Ilegal = Bencana Lingkungan

Aktivitas ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga merusak ekosistem. Kawasan hutan lindung yang seharusnya dilestarikan justru terancam oleh keserakahan segelintir orang.

Polisi berjanji akan menindak tegas pelaku. “Kami sudah punya data. Tunggu saja, mereka akan kami bereskan,” ancam seorang petugas yang enggan disebutkan namanya.

Masyarakat Harus Melek Hukum

Edukasi tentang bahaya tambang ilegal juga terus digencarkan. “Jangan sampai masyarakat jadi korban karena ketidaktahuan,” ujar Pradana.

Tambang ilegal bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga merugikan banyak pihak. Aparat dan masyarakat harus bersatu untuk menghentikan praktik nakal ini sebelum semuanya terlambat!