JAKARTA, Exposenews.id – Warga RT 13 RW 05 Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, sudah muak dengan janji manis pemerintah soal normalisasi Kali Ciliwung. Padahal, banjir terus datang silih berganti, menggenangi rumah mereka tanpa ada solusi nyata.
Janji Tinggal Janji, Warga Capek Menunggu
Sanusi, Ketua RT 13 RW 05 Kebon Pala, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Dari dulu selalu ada janji dari Gubernur sampai pejabat daerah, tapi nyatanya nol besar. Kami sudah lelah menunggu,” ujarnya dengan nada kesal, Senin (7/7/2025).
Ia menjelaskan, lokasi permukiman warga yang sejajar dengan permukaan Kali Ciliwung membuat banjir mudah menerjang. Begitu hujan deras atau air kiriman dari hulu datang, jalanan dan rumah-rumah langsung terendam. “Airnya naik cepat, enggak bisa dibendung. Semua kebanjiran dalam sekejap,” keluhnya.
Pompa Air Tak Berfungsi, Warga Terpaksa Pasrah
Pemerintah sempat memasang pompa air, tapi sayang, proyek itu gagal total. Lokasi yang tidak strategis dan masalah teknis bikin pompa itu mangkrak. Akibatnya, warga hanya bisa pasrah menunggu air surut sendiri.
“Kami enggak punya pilihan. Kalau banjir datang, ya mengungsi dulu. Setelah air turun, baru beres-beres,” ujar Sanusi. Yang lebih menyebalkan, mereka harus bergotong royong membersihkan lumpur tebal sisa banjir tanpa bantuan memadai.
“Kalau beruntung, petugas damkar datang bantu semprot lumpur. Tapi seringnya kami kerja sendiri,” tambahnya.
Banjir 2 Meter, 120 Rumah Terendam!
Banjir terbaru terjadi Minggu dini hari (6/7/2025), dengan ketinggian mencapai dua meter! Data BPBD Jakarta mencatat, 120 rumah di 4 RW terendam, 37 kepala keluarga terdampak, dan 119 warga terpaksa mengungsi.
Meski air mulai surut Senin pagi, genangan dan lumpur setinggi 30 cm masih memenuhi jalan dan rumah. “Bau lumpur menyengat, semua barang basah. Ini sudah jadi langganan tiap bulan,” ujar seorang warga.
Normalisasi Kali Ciliwung Masih Tahap Wacana?
Lurah Bidara Cina, Suhartono, mengakui proyek normalisasi Kali Ciliwung masih dalam tahap pendataan dan perencanaan. Target penyelesaian pun masih jauh: 2027!
“Masih ada 1,6 kilometer yang belum dinormalisasi. Prosesnya masih panjang,” katanya. Padahal, warga sudah tidak tahan lagi dengan banjir yang terus berulang.
Warga Hanya Minta Janji Ditegakkan
Sanusi dan warga Kebon Pala tidak meminta banyak. Mereka hanya ingin pemerintah menepati janji. “Kami enggak minta yang muluk-muluk. “Percepat normalisasi sungai, biar banjir enggak datang setiap bulan!” tegasnya.
Tapi entah kapan mimpi itu terwujud. Sementara itu, warga Kebon Pala harus terus berjuang melawan banjir—sendiri.