Exposenews.id – Sebanyak 21 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya berhasil selamat dari malam mencekam di Selat Bali! Mereka dievakuasi ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam pada Rabu (2/7/2025) malam. Namun, kisah penyelamatan ini tidak berjalan mulus—tim SAR harus bertarung melawan gelombang setinggi 2,5 meter dan cuaca buruk yang mengancam nyawa.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 29 orang hingga Kamis (3/7/2025), namun harus menelan pil pahit dengan 6 korban jiwa, termasuk Afnan Aqiel yang masih kecil dan ibunya, Fitri April L. Nama-nama lain yang turut menjadi korban adalah Anang Suryono (59), Eko Sastriyo (51), Elok Rumantini (34), dan DNA Cahyani (51). Meski begitu, identitas 21 penumpang yang baru tiba di Pelabuhan Ketapang masih misterius—apakah mereka kru atau penumpang biasa?
Kapal Dharma Rucitra membawa para survivor dalam kondisi lelah namun selamat menuju Pelabuhan Ketapang. Begitu tiba, petugas kesehatan langsung memeriksa mereka di tempat. “Kami siapkan ambulans dan tim medis sejak dini hari,” ujar salah seorang relawan. Setelah pemeriksaan, para korban akan segera diserahkan kepada keluarga. Nanang Sigit, Kepala Kantor SAR Surabaya, menegaskan, “Secara simbolis, tim SAR menyerahkan penumpang yang selamat kepada keluarga mereka.”
Pencarian korban sempat terhambat oleh cuaca ekstrem! Pada Kamis dini hari, gelombang setinggi 2,5 meter memaksa tim SAR mengurangi kecepatan operasi. Pos SAR Banyuwangi membagikan video yang menampilkan petugas sedang berjuang menyisir perairan di tengah hujan lebat. Untungnya, cuaca membaik pagi harinya—matahari muncul dan hujan reda. Namun, BMKG Banyuwangi mengingatkan, “Cuaca bisa berubah drastis kapan saja.”
Teguh Tri Susanto, Kepala Stasiun Meteorologi Banyuwangi, memperingatkan bahwa pencarian bisa terganggu lagi. “Perairan Bali berpotensi hujan ringan dengan angin 5-25 km/jam,” jelasnya. Arus laut yang mengarah ke selatan juga memperumit pencarian karena ombak tetap tinggi. BMKG pun mendesak tim SAR untuk selalu memantau prakiraan cuaca sebelum melanjutkan misi. “Jika kondisi memburuk, operasi mungkin harus ditunda,” tambah Teguh.
Bagi keluarga yang ingin mendapatkan informasi terbaru, tim SAR menyediakan dua nomor hotline: 081234429667 dan 082360703299. Anda bisa langsung datang ke Pelabuhan Ketapang, di mana tim penyelenggara telah menyiapkan pusat informasi di monitoring room dan ruang tunggu. “Kami siap membantu 24 jam,” tegas salah seorang petugas.
Kisah KMP Tunu Pratama Jaya adalah bukti nyata betapa heroiknya tim SAR dan nelayan lokal yang tak gentar menghadapi amukan alam. Meski duka menyelimuti keluarga korban, harapan tetap menyala untuk menemukan mereka yang masih hilang. Masyarakat terus mendoakan dan mendukung, sementara tim SAR pantang menyerah menguak misteri Selat Bali
Baca Juga: Kapal Feri Tenggelam di Selat Bali! 65 Korban Terancam – Tim SAR Hadang Ombak Ganas!