Exposenews.id – Belasan orang masih terlihat berkumpul di Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, meski jarum jam telah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Taman yang buka 24 jam ini ramai dengan beragam aktivitas, mulai dari olahraga malam, main kartu, hingga sekadar ngobrol santai. Pemandangan ini membuktikan bahwa taman kota tak lagi sekadar tempat bersantai di siang hari, melainkan juga jadi destinasi favorit warga di malam hari!
Otnil (27) dan Riska (20), pasangan muda-mudi yang kerap menghabiskan waktu di Taman Langsat, mengaku sudah tiga kali berkunjung sejak taman ini dibuka 24 jam. “Aku kerja sampai sore, jadi malam adalah satu-satunya waktu buat jalan sama pacar,” cerita Otnil dengan semangat. Mereka memilih Taman Langsat karena lokasinya strategis dan suasana malamnya yang sejuk. “Di sini enak, adem, cocok buat quality time,” tambah Riska sambil tersenyum.
Namun, di balik keseruan itu, Taman Langsat sempat tersandung isu negatif. Sebuah video viral di Instagram @kabarjakarta24 pada 11 Juni 2025 memperlihatkan pasangan mesum beraksi di taman ini. Video itu langsung memicu pro-kontra di media sosial.
Sabar Riyanto, petugas keamanan Taman Langsat, menegaskan bahwa pihaknya tak akan tinggal diam jika ada pengunjung yang melanggar aturan. “Kami punya 10 petugas keamanan malam plus 25 Satpol PP yang siap beraksi,” tegasnya. Bahkan, 34 CCTV sudah terpasang untuk memantau setiap sudut taman. “Dalam waktu dekat, kami tambah 3 CCTV lagi dan lampu tembak di spot-spot gelap,” tambah Sabar.
Baca Juga: Krisis Komunikasi hingga Pelatih Minim Pengalaman: Ini Dia Penyebab Nyata Turunnya Prestasi Bulu Tangkis Indonesia!
Tak semua pengunjung datang untuk pacaran. Fajrin (23) dan Ezra (18) justru memanfaatkan lapangan bulu tangkis untuk olahraga malam. “Lapangan dekat rumah cepat tutup, jadi di sini lebih fleksibel,” ujar Ezra. Mereka mengapresiasi kebijakan taman 24 jam karena memudahkan aktivitas warga.
Satriadi Gunawan, Kepala Satpol PP Jakarta, mengakui bahwa memang ada pasangan yang sering nongkrong di taman. Namun, petugas selalu sigap menegur jika melihat indikasi perilaku tidak pantas. “Kami patroli tiap 30 menit dan minta mereka pindah ke area terang,” jelasnya. Meski begitu, Satriadi mengakui bahwa pengamanan masih perlu ditingkatkan karena keterbatasan personel.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, membantah isu taman 24 jam jadi sarang mesum. “Memang ada pasangan pacaran, tapi tidak separah yang diberitakan,” tegasnya. Pramono berjanji akan menambah CCTV, lampu, dan personel keamanan untuk memastikan taman tetap nyaman dan aman.
Yayat Supriatna, dosen Universitas Trisakti, menyarankan agar pemerintah menggelar kegiatan positif di taman. “Ajak komunitas lokal biar taman hidup dan tidak jadi tempat negatif,” ujarnya. Ia menekankan bahwa partisipasi masyarakat adalah kunci keberhasilan taman 24 jam.
Anggota DPRD DKI, Bun Joi Phiau, mendukung penuh kebijakan ini. “Warga jadi lebih fleksibel beraktivitas, baik pagi maupun malam,” katanya. Sementara Judistira Hermawan dari Fraksi Golkar mendorong pendataan komunitas agar kegiatan di taman lebih terarah.
Pramono Anung menyebut sudah ada komunitas yang tertarik mengadakan acara di taman, seperti penampilan drum band UK Royal Marines Band di Lapangan Banteng. “Kami sengaja buat acara di sana biar taman makin hidup,” ujarnya. Ia berharap kegiatan serupa akan terus bertambah.
Pramono juga sedang mempertimbangkan membuka lebih banyak taman 24 jam. “Respons publik sangat positif, tapi kami pastikan fasilitasnya memadai dulu,” tegasnya. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini murni untuk kepentingan masyarakat.
Jadi, apakah taman 24 jam benar-benar bermanfaat atau justru jadi sumber masalah? Jawabannya tergantung pada pengawasan dan partisipasi warga. Yang pasti, dengan tambahan CCTV, lampu, dan kegiatan komunitas, taman kota bisa jadi ruang publik yang lebih hidup dan terjaga!